36.Jangan Lagi

827 86 4
                                    

Sejak acara foto keluarga itu di lakukan suasana rumah keluarga Abymanyu sangat damai dan tenang.

Hessa kini sudah tidak bekerja lagi dan hanya fokus pada kuliahnya yang sudah hampir selesai.

Jean.?dia sangat bahagia dengan suasana rumah yang damai dan juga senang sekali mendapat kasih sayang ayah barunya itu.

Adam juga sama senangnya dengan Jean akhir-akhir ini dia sering Menghabiskan waktu di rumah dan juga mulai dekat dengan mama.

Lutfi.?anak itu pihak netral di sini dia tidak berpihak pada sudut manapun dan karir modelingnya juga berjalan lancar.

Randa.?terapinya berjalan lancar dan sudah hampir rampung, kemampuan berjalannya sudah cukup baik walau belum bisa berjalan dengan jarak jauh.

Arkan masih melanjutkan pelatihan taekwondo dan berhasil membawa mendali perak minggu ini dia juga sudah tidak bekerja lagi.

Sementara Nizam anak itu sudah jarang kambuh sejak bulan lalu, dia sangat senang bisa berkumpul dengan keluarganya dan jujur Nizam ingin terus seperti ini selamanya.

Yasmin dan Jian ya begitulah hubungan keduanya hanya sebatas orang tua tanpa ada ikatan pernikahan.

Jiandra tinggal di sana bersama Yasmin dan 7 anaknya.

Rame..?jangan ditanya lagi setiap hari ada aja yang jadi bahan ribut-ribut kecil di sana.

Hari ini mereka berniat membuat perayaan kecil atas mendali perak yang di raih Arkan.

"Bakar-bakar seru kali ya.."celetuk Arkan sebagai kode.
"Boleh ga ma.?"tanyanya pada sang Ibu.

"Mama sih ikut aja asal kalian seneng"Sahut Yasmin.

"Yeay.!kuy lah gas"ujar Arkan antusias.

"Yaudah mama siapin keperluannya dulu ya"ujar Yasmin sambil beranjak dari sana.

"Hehehe makasih ya mama cantik"ujar Arkan.

"Iya sama-sama gantengnya mama"sahut Yasmin.











Nizam duduk di kamarnya-ah tidak dia tidak sedang duduk santai melainkan sedang mengerjakan tugas sekolahnya yang tak kunjung selesai sejak entah beberapa hari.

Dengan sabar dan teliti Nizam mengerjakan tugas Fisika nya dengan bantuan kalkulator dan beberapa catatan rumus.

Kalian yang mengambil jurusan IPA saat SMA tentu saja familiar dengan pelajaran ini.

Entah karena pusing mikirin tugas atau karena rasa sakit ringan yang muncul sesekali kepala Nizam terasa pusing beberapa sekon terakhir.

Tes

Cairan berwarna merah kental menetes mengenai buku fisika Nizam.

Dengan cepat di hapusnya cairan yang mengalir itu dengan tisu yang ada di sudut meja belajarnya.

"Mimisan lagi.?"guam Nizam dalam hati.

"Apa minta tolong bang Adam aja ya.?dia kan pinter"tanya Nizam pada diri sendiri.

"Ah jangan dulu deh kalo minta tolong terus kapan bisa ngerjain sendiri"jawabnya pada diri sendiri.

Setelah pendarahan kecilnya itu berhenti Nizam kembali melanjutkan aktivitasnya.

Baru saja hendak melanjutkan pekerjaannya Nizam mendengar samar suara derap langkah dari luar kamarnya.

Tok tok tok

"Zam turun yuk bentar lagi bakar-bakar nya mau mulai lho"ujar Jean yang memanggil Nizam dari luar kamar.

"Iya sebentar.!"pekik Nizam dari dalam.

Looking for FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang