27.Lemah

945 89 16
                                    

Di dalam lorong rumah sakit itu terdengar suara hentakan kaki dari langkah cepat milik Danu bersaudara.

Hessa sangat mengkhawatirkan adiknya yang entah bagaimana kondisinya itu.

Jean dan Adam meminta untuk ikut dengan Hessa siapa tau mereka harus mengurus banyak hal di rumah sakit.

"Permisi sus pasien atas nama Samudra Putra Randanu benar di rawat di sini.?"tanya Hessa pada resepsionis.

"Pasien atas nama Samudra korban tabrak lari ada di UGD mas"jawab resepsionis itu.

"Terimakasih"sahut Hessa.

Jean dan Adam mengikuti langkah Hessa menuju UGD sesuai dengan arahan resepsionis tadi.

Langkah Heeseung berhenti ketika dia melihat dokter Bahar yang baru saja keluar dari UGD.

"Dokter.?adek saya Randa ada didalam kah.?"tanya Hessa.
Si dokter tampak memastikan bahwa yang dilihatnya benar-benar Hessa.

"Gimana keadaan Randa dok.?"tanya Adam mengantikan Hessa.

"Pasien hanya mengalami luka ringan tapi.."

"Tapi apa dok.?"ujar Jean tak sabar.

"Pasien mengalami benturan keras di tempurung lututnya sehingga membuat pasien mengalami kelumpuhan sementara"Jelas sang dokter.

Kaki Hessa melemas seketika..ini pasti bercanda pikirnya.
Tidak mungkin adik manisnya itu mengalami kelumpuhan.
"Dokter ini ga lucu"ujar Hessa.

"Maaf tapi itu kebenarannya"di tepuk nya pundak Hessa untuk menguatkan.

"Kalian boleh masuk,pasien di UGD tidak banyak hari ini jadi kami akan pindahkan Randa ke ruang rawat besok"Dokter Bahar undur diri.

Hessa menerobos pintu kaca itu dengan sigap.

Pandangan matanya tertuju pada seorang remaja yang terbaring dalam keadaan sadar itu.

Randa sudah sadar mungkin karena benar saja lukanya tidak parah hanya ada beberapa goresan kecil saja.

"Randa.."panggil Hessa.

"A-abang..hiks sakit"keluh Randa.

"Shutt..tenang ya dek gapapa abang di sini"bisik Hessa di telinga adiknya.

"Kaki gue kaku bang ga bisa di gerakin"cicit Randa.

Hessa tidak menjawab dia hanya diam karena tidak ada yang bisa dia katakan sekarang.

"Bang Jean..sakit"keluhan itu beralih pada abangnya yang satu lagi.

"Mana yang sakit em.?"tanya Jean sambil mendekat kearah Randa.

"Ini kaki gue kenapa bang kok ga berasa gini..hiks"Adu Randa.

"Gapapa dokter bilang kaki lo butuh istirahat"bohong Jean.

"Bang Randa.!!"pekik Arkan.

"Lo gapapa kan.?Ada yang sakit.?"tanya Arkan khawatir.

"Kaki gue Ar kaki gue ga bisa di gerakin"keluh Randa.

"Ga-ga bisa di gerakin"heran Arkan.

"Kata dokter gimana.?"tanya Lutfi pada abang-abangnya yang ada di sana.

Adam menepuk bahu Lutfi sebagai kode agar dia tidak menanyakan hal itu dulu. Lutfi yang paham langsung diam.

"Lo kemana aja sih gue nunggu lama.!"pekik Randa.

"Ma-maaf"cicit Nizam.

"Lo sekarang udah liat kan akibat dari kecerobohan lo itu.!!"sarkas Arkan.

Looking for FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang