22.Anak

683 92 2
                                    

Setelah selesai urusan di rumah sakit hari ini ke-7 saudara itu sudah resmi menempati rumah baru dari om Jian.

Rumahnya lumayan luas dibanding rumah kontrakan mereka sebelumnya ada 3 kamar dan juga garasi.

Ya walau rumah lama mereka lebih besar dan mewah tapi ini sudah lebih dari cukup. Terimakasih kepada om Jian tersayang.

"Bang kita kan ber-7 nih kamarnya cuma tiga gimana.?"tanya Adam setelah mereka tiba di rumah.

"Em betul tuh apa kata bang  Adam"ujar Randa menyetujui.

"Gini aja abang sama Jean satu kamar terus Randa sama Nizam dan terakhir kamar yang gede Adam, Arkan sama Lutfi"jelas Hessa pada adik-adiknya.

"Sip dah setuju"ujar Jean yang setuju saja dengan penjelas Hessa.

"Oke deh"ujar Lutfi yang juga setuju.
Sementara yang lain hanya mengangguk setuju.
Semua pergi ke kamar masing-masing untuk istirahat dan juga beberes barang bawaan.

"Zam gue yang di atas ya"pinta Randa pada adiknya itu.
Ya Meraka menggunakan kasur tingkat untuk tidur.

Nizam hanya mengangguk setuju.

"Ini lemari bagi dua ya dan jangan berantakan"titah Randa.

"..."

"Dan jangan lupa kalau keluar atau masuk kamar pintunya di tutup ya"ujar Randa lagi.

"…"

"Zam.?lo dengerin gue kan.?"tanya Randa pasalnya adiknya itu sama sekali tidak merespon ucapannya.

"Iya denger kok bang"sahut Nizam.

"Kok dari tadi diem aja.?"tanya Randa

"Ya kan semuanya udah di atur yaudah adek ngikut aja"jawab Nizam.

"Iya juga sih..tapi lain kali kalo gue lagi ngomong lo jangan diem aja gue ngeri liatnya"ujar Randa.

"Iya bang"sahut Nizam.

"Siniin kopernya biar di pindah bajunya"titah Randa.

"Nih bang..adek susun buku sekolah ya"ujar Nizam sambil memberikan koper miliknya.

"Punya gue ga usah"titah Randa.

"Iya deh abis itu adek mau bantu abang di bawah"ujar Nizam.

"Yaudah tapi jangan capek-capek dulu"peringat Randa.
Nizam kemudian mengangguk.


























Setelah semuanya buku dan pakaian beres di rapikan ke tempatnya Nizam berjalan menuju lantai bawah dimana abang-abangnya sedang merapikan sofa dan meja serta menyapu. "Bang adek bantu apa.?"tanyanya begitu sampai di sana.

"Eh ga usah duduk aja inget apa kata dokter Bahar"cegah Adam.

"Tapikan ini banyak bang yang mau di kerjain"ujar Nizam.

"Gini deh adek sapu halaman aja gimana.?"tawar Lutfi.

"Em iya bener tuh"ujar Jean ikut setuju saran Lutfi.

"Yaudah deh dari pada adek diem aja"ujar Nizam sambil mengambil sapu lidi yang ada di sana.

"Kalo capek langsung duduk ya jangan di paksain"titah Hessa.

"Cuma nyapu halaman doang bang ya gapapa kali"ujar Nizam dan melenggang pergi.

"Bandel ya lama-lama"cibir Jean.

"Dia udah gede makanya berontak"sahut Adam.

"Nizam tuh masih curut kali"ujar Jean sambil mengeplak tangan Adam.

Looking for FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang