32.Tes

813 86 3
                                    

Setelah kejadian haru antara Ibu dan anak itu mulai menghilang di gantikan dengan obrolan hangat seperti keluarga pada umumnya.

Canda dan tawa begitu ramai saling bersahutan mengikuti akrabnya hubungan Meraka.

"Ma tadi dokter Byun panggil mama ke ruangannya"ujar Lutfi.

"Kenapa baru bilang sih Fhi udah setengah jam juga"sahut Jean.

"Ya maaf tadi kan momentnya ga pas"ujar Lutfi beralasan.

"Yaudah kalau gitu mama temui dokter dulu ya"ujar Yasmin beranjak dari sana.

"Hessa ikut ma"Si abang juga ikut pergi bersama sang Ibu.

"Kira-kira kenapa ya dokter Bahar manggil mama ke ruangannya.?"tanya Arkan penasaran.

"Antara dua sih kalo ga masalah kakinya Randa berarti masalah Nizam"jawab Adam.

"Bang Randa kapan mulai terapinya.?"tanya yang paling muda.

"Besok sih udah mulai"Randa jawab.
"Gue bisa jalan lagi ga ya.?"guam nya.

"Pasti bisa kok Ran tenang aja lagian kata dokter kan kemungkinannya 7:3 berarti kemungkinan  sembuh lebih besar di banding kegagalannya"Jelas Jean.

"Semangat bang pasti bisa.!"ujar Nizam sambil mengepalkan tangannya.

"Makasih kalian udah mau dukung gue di saat gue terpuruk gini"ujar Randa.

"Kita itu saudara Ran jadi ini udah kewajiban kita"ujar Lutfi.

"Jangan patah semangat ya Sun kita semua di sini dukung lo"sahut Jean.

Tok tok tok~

"Masuk"seru Adam dari dalam.

"Sore semua, maaf om lama"ujar Jian saat memasuki ruang rawat Nizam.

"Gapapa kali om santai aja"ujar Jean.

"Loh ini kok Nizam dapat transfusi darah lagi bukannya pagi tadi masih baru ya"ujar Jian penasaran.

"Si adek pingsan lagi tadi om, bandel dia hujan-hujanan"Jelas Adam.

Jian menatap tajam si bungsu.
"Udah kuat Zam sampe main hujan segala"ujarnya.

"Kan awalnya ga niat om"Nizam coba memberi alasan.

"Lain kali jangan ya"ujar Jian duduk di kursi tempat Yasmin tadi.
"Hessa mana kok ga keliatan.?"tanya si om.

"Bang Hessa sama mama di panggil ke ruangan dokter Bahar om"jawab Arkan.

"Mama.?Ibu kalian datang.?"tanya Jian heran.

"Ah iya om tadi mama dateng"sahut Nizam.

"Kalau gitu om ikut mereka ya,om penasaran banget siapa sih mama kalian itu"ujar Jian lalu pergi.



















Sementara itu di ruangan dokter Bahari Yasmin dan Hessa sedang duduk dan menunggu sang dokter.

"Permisi.."ujar Jian sambil menampakkan kepalanya dibalik pintu ruang kerja dokter Bahar.

"Oh om udah dateng.."sapa Hessa.
"Kenalin om ini mama kami"lanjutnya.

"Saya Yasmin Ariani Ibunya anak-anak"ujar Yasmin memperkenalkan diri.

"Saya Jiandra Abymanyu"ujar Jian juga memperkenalkan dirinya.

"Saya rasa kita pernah bertemu sebelumnya"ujar Yasmin yang merasa dia mengenali Jian.

"Ah iya saya juga rasanya tidak asing"ujar Jian yang juga merasakan hal yang sama.

"Wih udah rame aja nih"ucap Bahar saat memasuki ruangannya sendiri.

Looking for FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang