42.Ikhlas

1.3K 93 23
                                    

Hai semuanya.!

Happy reading






Malam begitu sendu kali ini, Jean duduk di balik pintu kamarnya menahan isakan yang menyesakan rongga hatinya ini.

Seperti kata pepatah setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Begitu juga dengan adik bungsunya Nizam, baru kemarin dia dan keluarga selesai melakukan pemakaman terhadap sang adik.

Tapi rasanya masih sangat berat di sini..andai Jean bisa memilih maka dia ingin menggantikan posisi adiknya itu.

Di banding memikirkan dirinya Jean lebih terpukul dengan keadaan Yasmin yang terus saja memanggil-manggil putra bungsunya itu.

Arkan juga tidak bisa di ajak bicara sejak kemarin, tatapan mata adiknya itu kosong.

"Lo liat Zam kita di sini kosong tanpa lo"ujar Jean.

Hessa.?Si abang berusaha kuat dan menyemangati adik-adiknya.

Kalian tentu bisa mengerti bagaimana perasaan Hessa saat ini pasalnya bukannya mendapat sebuah hadiah Hessa malah kehilangan sosok berharga dalam hidupnya.

Adam-membangkitkan suasana adalah salah satu kelebihan yang Adam miliki, tapi kali ini tampaknya Adam juga terpukul, di satu sisi Adam harus menguatkan Arkan dan Randa tapi di sisi lain lukanya sendiri belum dia obati.

Lutfi-anak itu terus berada di dekat Yasmin dia anak berbakti yang menjaga Ibunya dengan baik.

Pada Jian Lutfi juga menerapkan perhatian yang sama seperti perhatiannya pada Mama.

Randa juga mengurung diri sejak kemarin, dia merasa ini adalah hukuman baginya karena selalu menyudutkan dan menaruh iri pada Nizam.

Ah penyesalan memang selalu menjadi belenggu yang mengikat kita.

Arkan tak jauh beda dengan Randa anak itu tidak makan,minum ataupun tidur sejak kemarin.
Matanya menatap kosong lurus ke depan tanpa banyak bergerak Jungwon hanya sesekali menghela nafas saja.

Status Arkan sekarang adalah yang termuda di rumah keluarga Abymanyu.

"Nizam..lo tega banget ninggalin gue"bisik Arkan di keheningan.

"Maafin gue ya Nizam"





Sementara itu Jian sedang duduk di sudut ranjang milik Nizam.

"Walau sebentar kamu sudah memberi banyak arti buat ayah nak"ucapnya sambil menatap foto sang anak yang tersimpan di dalam sebuah bingkai yang sederhana.

"Berkat kamu ayah ga sendirian lagi, makasih udah memberi banyak sama ayah"sambung Jian lagi.

Hari itu keluarga Danu sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.




















Hai semuanya.!Ara pengen tau nih guys apa sih pengajaran yang kalian dapat dari book ini.?

Apa yang membuat kalian tertarik untuk baca..?

Dan kalau ada yang mau di tanyakan silahkan.





















Sebelumnya Ara mohon maaf apabila ada kata-kata ataupun adegan dalam cerita yang menyinggung perasaan kalian dan mengenai sifat dan perwatakan untuk semua cast yang dalam cerita murni hasil rekaan semata dan tidak ada hubungan dengan kehidupan para cast.

Sebelumnya Ara mohon maaf apabila ada kata-kata ataupun adegan dalam cerita yang menyinggung perasaan kalian dan mengenai sifat dan perwatakan untuk semua cast yang dalam cerita murni hasil rekaan semata dan tidak ada hubungan dengan kehidupan par...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuy lanjut ke book selanjutnya

Looking for FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang