29.Perubahan

782 89 6
                                    

Karena sejak kemarin perasaan Yasmin tidak tenang mengenai kabar putra-putranya maka dia putuskan untuk memberanikan diri mengunjungi tempat tinggal anak-anaknya itu.

Sejujurnya Yasmin merasa dirinya  kosong sejak dia memutuskan untuk tinggal di apartemen sejak 8 tahun yang lalu.

Itu sudah lama tapi rasa gengsi Yasmin terlalu besar hingga menutupi rasa sayangnya kepada 7 anaknya.

"Mereka ada di rumah ga ya.?"guamnya dalam hati.

Dengan ragu Yasmin melangkahkan kaki indahnya ke pelataran rumah.

Suasana rumah itu sunyi dan hanya ada dua sepeda motor yang terparkir di sana.

Tok tok tok~











Sementara di dalam rumah Adam dan Lutfi baru saja selesai dari aktivitas pribadi mereka.

Mendengar suara ketukan pintu keduanya berjalan menuju ruang tengah.

"Biar gue aja Fhi"ujar Adam yang tau niat Lutfi untuk membuka pintu langsung mengambil alih.

"Oh yaudah"sahut Lutfi.

Kemudian Adam melenggang menuju pintu utama rumah itu.

Krieet

Begitu pintu itu terbuka menampakkan sosok wanita setengah baya dengan setelan yang menawan.

Melihat wanita itu Adam terpaku di tempatnya begitu juga si wanita.

"Saya-"

"Ada urusan apa Anda datang kemari.?"tanya Adam memotong ucapan wanita itu.

"Saya hanya ingin berkunjung"ujar Yasmin kala rasa angkuh muncul lagi.

"Di rumah hanya ada saya jadi Anda silahkan pergi"ujar Adam dengan dingin.

"Saya ingin bertemu dengan Nizam dan hanya sebentar"ujar Yasmin.

"Maaf Nizam tidak di rumah"tanpa basa-basi lagi Adam menutup pintu itu tepat di depan Yasmin.

Yasmin hanya bisa menghela nafas samar karena dia cukup dewasa untuk mengerti situasi.

Sementara di dalam Adam mengepalkan tangannya kuat.

Jujur Adam sangat ingin bisa akrap dengan sang Ibu tapi setelah semua perbuatannya rasa kecewa Adam lebih besar sampai menutupi rasa sayangnya.

"Siapa bang yang dateng.?"tanya Lutfi begitu melihat Jake kembali masuk sendirian.

"Mama"jawab Adam singkat.

"Mama.?kok ga lo bawa masuk sih bang.?"tanya Lutfi.

"Buat apa lah Fhi..gue udah ga peduli lagi dia mau ngapain"sahut Adam.

"Lo ga bisa gitu dong bang..setidaknya lo pikirin adek-adek mereka masih butuh mama"ujar Lutfi.

"Terserah lo mau apa tapi menurut gue ini yang terbaik"ujar Adam lantas berlalu meninggalkan Lutfi.

Sebaliknya Lutfi justru pergi mengejar sang Ibu.

Begitu keluar dari rumah Lutfi melihat Ibunya itu berdiri di samping mobilnya.

Dengan sigap Lutfi langsung menghampiri Ibunya itu.

"Mama.."panggil Lutfi.

"Oh kamu Lutfi"ujar Yasmin dan jujur saja dia takut salah menyebutkan nama anaknya.

"Mama mau ketemu adek ya.?"tanya si anak.

"Ah itu tadi saya cuma mampir tapi sepertinya Adam masih marah jadi saya pulang saja"jawab Yasmin.

"Mama mau ikut aku ketemu adek.?"tawar Lutfi.

"Kalau kamu tidak keberatan saya ikut saja"ujar Yasmin.

"Yaudah ayok jalan"ujar Lutfi membukakan pintu mobil Yasmin.

"Ini kuncinya, kamu bisa nyetir kan.?"tanya sang Ibu.
Lutfi mengangguk sebagai jawaban.

Yasmin kemudian masuk dan duduk di sebelah kursi kemudi.

"Lutfi..saya apa masih pantas jadi Ibu kalian.?"ujar Yasmin membuka suara di antara hening nya perjalan.

"Lutfi rasa mama itu Ibu terbaik di alam semesta ini, karena kalau mama ga ada aku juga pasti ga ada"jelas Lutfhi.

"Kamu anak yang baik saya senang kalian semua tumbuh dengan hebat"ujar Yasmin memberanikan diri mengusap rambut Lutfi.
Lutfi lumayan kaget dengan perlakuan Ibunya itu.

"Kamu kaget ya.?Maaf mungkin kamu ga nyaman sama saya"ujar Yasmin menyadari perubahan raut wajah anaknya.

"Ga kok ma aku seneng mama kaya gini"sahut Lutfi.

"Makasih sudah mau menerima saya dan maaf atas perlukan saya yang tidak mengenakan selama ini"ujar Yasmin dengan mata yang mengeluarkan air mata yang segera di hapusnya.

"Adek pasti seneng banget mama mau dateng"guam Lutfi.

"Saya harap kamu benar"sahut Yasmin.

Dalam perjalanan itu terjadi interaksi manis antara Yasmin dan Lutfi.
Ini pertama kalinya bagi Lutfi dan juga Yasmin.
Ah syukurlah keadaan mulai membaik.
























Sementara itu Jian sedang merapikan berkas-berkas kerjanya.
Hari ini dia berniat pulang lebih awal agar bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama 7 bersaudara itu.

"Hari ini Nizam sama Randa bakal pulang jadi aku harus pulang awal"

Semoga aja mereka ga berselisih paham antar Nizam dan abang-abangnya.













Hai semuanya.!Ara Up lagi nih.

Berdasarkan apa yang udah Ara pikir jadi Ara bakal bikin versi 2 dan book ini bakal segera ending.

Connect🖤

Looking for FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang