Teman Sebangku
_____________________Dengan melipat kedua tangan diatas dada, gadis dengan kaos kaki sebatas tumit dengan sepatu berwarna putih menapaki tehel putih lorong SMA Cendrawasih sambil terus melangkahkan kakinya mengikuti seorang guru dengan potongan rambut sebahu dan sepatu pantofel hitam mengkilatnya.
11 IPA 4, gadis itu menatap papan yang tertempel diatas pintu berwarna cokelat yang tertutup. Dikelas baru inilah ia akan menuntut ilmu bersama dengan orang-orang yang baru dan suasana yang baru.
Guru yang diketahui bernama Bu Retno memasuki kelas terlebih dahulu, disusul dengan gadis yang sedari tadi menatap papan yang bertuliskan kelas barunya.
Setelah mendapat panggilan untuk masuk, perlahan-lahan kaki mungil tersebut memasuki kelas lebih dalam.
Dapat ia rasakan semua mata menatapnya, ia tidak suka situasi seperti ini.
"Anak-anak, hari ini kalian kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu!" Perintah Bu Retno.
"Perkenalkan, nama saya Hazel Ravindra Shaquille. Pindahan dari SMA 3 Bali," ucap Hazel singkat memperkenalkan namanya.
Semua pasang mata menatap ke arah Hazel, gadis itu terlihat sangat cantik. Rambut sebahu berwarna kecokelatan dan kedua bola mata yang indah.
"Hazel, kamu bisa duduk dibangku yang kosong itu." Tunjuk Bu Retno di bangku yang kosong dimana disampingnya terdapat seorang anak laki-laki dengan topi hitam diatas mejanya.
Semua siswa penghuni kelas 11 IPA 4 membulatkan matanya, apakah Bu Retno sadar dimana tempat ia menyuruh Hazel untuk duduk.
"Bu, nggak salah Hazel duduk di samping dia? Lebih baik Hazel duduk sendiri dibelakang," ucap Tita salah satu murid berkacamata bulat yang duduk dibangku paling depan.
"Tidak ada bantahan! Lagipula Hazel tidak mempermasalahkannya."
Setelah Bu Retno keluar, Hazel melangkahkan kakinya menuju bangku yang ditunjukkan untuknya.
Semua pasang mata memandangnya, Hazel sangat tidak suka. Ia ingin berteriak dan mengeluarkan bola mata setiap ia dipandang aneh seperti itu.
"Zel, kalau lo nggak nyaman duduk disitu biar lo duduk bertiga sama kita aja." Seorang siswi dengan rambut dikuncir kuda yang duduk tepat di depan bangku Hazel mengeluarkan suara.
"Kalian semua kenapa sih? Bu Retno benar. Gue nggak mempermasalahkan mau duduk dimana," ucap Hazel.
"Hati-hati aja Zel," teriak cowok yang duduk dibangku ujung paling belakang.
Hazel memutar kedua bola matanya, merasa malas. Ini hari pertamanya di sekolah ini, ia tidak tau hal apapun. Kenapa seakan-akan jika Hazel duduk disini akan ada bahaya yang akan menimpanya.
Hazel duduk di bangkunya dengan menampilkan wajah datar. Sebuah uluran tangan berhenti tepat di depannya.
"Hai, gue Kara. Prabakara Pandega."
Hazel hanya menatap tangan yang ada di depannya tanpa berniat menjabatnya. "Hazel."
Itulah Hazel, seorang gadis cuek dan malas akan segala hal. Akan tetapi jika ada yang berani mengusik dirinya maka ia tidak akan tinggal diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂
RandomPrabakara Pandega, sosok laki-laki yang harus merasakan penderitaan setelah ia baru saja di lahirkan. Kematian sang Bunda membuat Kara selalu di salahkan oleh keluarganya. Pembunuh! Satu kata berjuta tusukan untuk Kara. Keluarga yang seharusnya mend...