Aku Tenang
__________________Percapakan paling menyakitkan adalah ketika aku bercerita kepada batu nisan
B i p o l a r
____
Hazel duduk di kursinya, kini tidak ada lagi sapaan selamat pagi dari Kara.
Hari ini hari terakhir Hazel masuk ke sekolah ini, Senin depan ia akan pindah. Haris tidak pernah main-main dalam perkataanya.
Hazel meremas kuat tali tas punggungnya dan duduk menghadap bangku kosong itu.
"Selamat pagi Kara, gue tau lo sekarang ada di depan gue. Lo nyapa gue cuma gue tuli jadi nggak dengar apa-apa."
Seseorang memegang bahu Hazel, "Zel?" panggil Cloriz.
Hazel tersentak, ia lalu menoleh ke arah Cloriz. "Clo?"
"Lo beneran mau pindah?" Tanya Cloriz dan di anggukki oleh Hazel.
Cloriz lalu duduk di kursi bekas tempat duduk Kara. "Gue juga merasa kehilangan, gue sebenarnya cinta sama Kara."
Hazel terkejut mendengarnya, ia membulatkan matanya tidak percaya akan perkataan Cloriz.
"Tapi gue nggak seberani lo buat ngebela dia," ucap Cloriz.
"Lo?"
"Tapi Kara cintanya sama lo," ucap Cloriz.
"Apa?"
"Lo tau pas lo di suruh pulang sama Ayah lo, gue akuin semuanya ke Kara. Tapi dia nggak suka gue Zel, dia cintanya ke lo."
Hazel semakin di buat bingung akan perkataan Cloriz.
"Dia nyuruh gue buat ngejaga lo, selalu buat lo tersenyum dan buat lo bahagia terus kalau Kara udah nggak ada."
"Kara cinta sama lo Zel, cuma dia nggak mau mengakui karena dia takut cuma ngasih lo luka."
Hazel mengepalkan tangan kanannya, lalu berdiri dari duduknya dan berlari keluar kelas.
Suasana masih sangat sepi, Hazel berangkat ke sekolah lebih pagi hanya karena ingin mengenang hari terakhirnya ke sekolah SMA Cendrawasih.
Akan tetapi niat awal pupus setelah Cloriz mengatakan sesuatu yang membuat Hazel terguncang.
🌵🌵🌵
Hazel melangkahkan kakinya masuk ke area pemakaman.
Hari ini tepat 1 Minggu kepergian Kara.
"Tempat kosong di samping Bunda adalah tempat pemakaman gue."
"Gue belum pernah ngerasain tidur di samping Bunda, makanya gue sisain satu tempat khusus buat gue disamping Bunda supaya nanti bisa tidur di sisi Bunda sambil memeluknya."
"Zel nanti kalau gue udah sama Bunda jangan lupa jengukin makam gue ya, soalnya nanti nggak ada yang datang buat cabutin rumputnya Bunda sama gue."
"Gue mau mati."
Hazel terduduk tepat disamping makam Kara dan juga Bunda Cahaya. Membersihkan makam Kara dan juga Cahaya dari rerumputan kecil yang tumbuh diatas makam bunda dan juga dedaunan yang berada diatasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂
RandomPrabakara Pandega, sosok laki-laki yang harus merasakan penderitaan setelah ia baru saja di lahirkan. Kematian sang Bunda membuat Kara selalu di salahkan oleh keluarganya. Pembunuh! Satu kata berjuta tusukan untuk Kara. Keluarga yang seharusnya mend...