Makan Malam
________________________Kara memandang rumah megah dihadapannya, "ini rumah lo?" tanya Kara.
Hazel mengangguk, "ayo! katanya mau ketemu Bunda."
Karena terlalu lama, Hazel meraih tangan Kara dan mengajaknya masuk ke dalam.
"BUNDAAAA."
"BUNNN, YUHUU."
Hanna yang mendengar teriakan menggelegar putrinya berjalan tergesa-gesa keluar dari dapur.
Haris yang meminum secangkir kopi di ruang keluarga ikut menengok ke arah Hazel yang baru saja datang.
Kebetulan hari ini hari Minggu, jadi kantor tutup. Haris memilih menghabiskan waktunya dirumah bersama Hanna.
Sedangkan Husain, adik laki-lakinya itu tengah mengerjakan tugas sekolahnya dibawah meja.
"Kak Hazel berisik, hilangkan jawabannya di otak Husain," omel Husain.
Hazel menatap Husain dengan kening berkerut, "apaan sih lo bocah."
"Hazel, kamu itu anak perempuan nggak baik teriak-teriak begitu."
Hazel hanya menyengir, sedangkan Kara menundukkan kepalanya.
Hazel kemudian menarik Kara dan memperkenalkannya kepada keluarganya.
"Bun, ini Kara. Teman Hazel."
"Temen apa temen?"
"Diam lo cil," ucap Hazel.
Kara lalu meraih tangan Hanna dan mencium punggung tangannya. "Kara, Tante."
"Kamu Kara toh yang pernah Hazel ceritakan."
"Bunda!" sela Hazel.
Hanna menggelengkan kepalanya, "panggil Bunda aja, nggak usah tante."
Kara terdiam cukup lama, lalu mulutnya bergerak. "Bu-Bunda."
Hanna tersenyum lalu mengusap rambut kepala Kara. "Anak pintar."
Tanpa bisa di cegah, Kara langsung memeluk Hanna.
Hazel yang melihatnya hanya menganggukkan kepalanya karena sang Bunda yang menatapnya penuh tanya.
Hanna kemudian mengangkat tangannya dan mengelus punggung Kara lembut.
"Bunda," ucap Kara dengan suara bergetar.
Baru kali ini ada yang memujinya pintar dan mengusap rambut kepalanya lembut.
Begini rasanya di peluk oleh seorang ibu? walaupun bukan Ibu kandung akan tetapi rasanya sungguh nyaman.
Hazel yang melihatnya mengusap air matanya, tidak membiarkan air itu jatuh meluruh pipinya.
Haris yang melihatnya menghampiri Hanna yang di peluk oleh Kara. "Ayah nggak di peluk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂
RandomPrabakara Pandega, sosok laki-laki yang harus merasakan penderitaan setelah ia baru saja di lahirkan. Kematian sang Bunda membuat Kara selalu di salahkan oleh keluarganya. Pembunuh! Satu kata berjuta tusukan untuk Kara. Keluarga yang seharusnya mend...