D e l a p a n b e l a s

2.4K 263 20
                                    

Antara Kelahiran dan Kematian
_______________________

"Hari lahirku sama saja dengan hari kematian bagiku

~B i p o l a r~

Hembusan angin menerbangkan gorden berwarna putih akibat jendela yang tidak tertutup. Hujan deras diluar tidak mempengaruhi Kara untuk menutup jendelanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 02:37 dini hari. Kedua mata Kara belum ingin terlelap dan masih saja terbuka dengan kedua mata yang terus memandang sebuah figura dimana seorang wanita cantik dengan memakai gaun berwarna putih serta rambut terurai.

Dilihat dari foto itu, wanita itu sedang memegang perut besarnya sambil tersenyum ke arah kamera.

Terlihat sangat bahagia, akan tetapi wanita itu tidak mengetahui bahwa kelahiran putranya akan merenggut nyawanya.

Kara memeluk figura itu, hari ini adalah hari ulang tahunnya sekaligus hari dimana ia harus kehilangan Bundanya.

Hari yang menurut orang lain sangat spesial tapi tidak bagi Kara. Hari ulang tahunnya adalah hari kesialannya.

Ketika Kara berharap akan mendapatkan ucapan selamat ulang tahun ataupun kue yang ditanamkan sebuah lilin lalu mendapatkan kejutan tengah malam, itu semua hanyalah ekspektasi Kara.

Hari ulang tahun Kara sama dengan hari penyiksaan baginya.

Sampai pintu kamar Kara terbuka dan menyorot Kara yang terduduk di ujung kasur dengan memeluk lututnya.

Bayangan hitam itu perlahan-lahan mendekati Kara. Jika kalian berfikir Kara akan mendapatkan kejutan dari keluarganya maka kalian benar.

Akan tetapi kejutan ini sangat berbeda, ucapan ulang tahun dari sang Ayah yang hanya di dapatkan oleh Kara.

Abraham menendang Kara sampai terjungkal dan membuat figura yang di dekapnya terlempar dan mengakibatkan kacanya pecah.

Kara mengharapkan ucapan selamat ulang tahun, bukan tendangan. Kara lupa, bahwa setiap tahun jika hari ulang tahunnya tiba maka Abraham akan ke kamarnya dan menyiksanya sampai pagi.

"Buat apa kamu menangisi istri saya?" tanya Abraham dengan emosi yang siap meledak.

Kara terdiam, jika ia menjawab maka Abraham akan tamba marah.

"Kamu tau hari ini? hari ini aku akan memberikanmu bagaimana rasanya hidup di neraka."

Kara menatap selang putih yang berada di genggaman Abraham. Tahun kemarin Abraham membawakannya pipa dan sekarang Abraham membawakannya kado berupa selang pajang dan kecil.

Sebuah fikiran konyol muncul di benak Kara. Abraham sengaja membawa selang karena Ayahnya itu bisa puas melakukan aksinya, berbeda jika membawa pipa. Jangan sampai di tengah kepuasannya dalam memukul pipa itu patah seperti tahun kemarin.

Kara menutup kedua matanya, tatkala Abraham melayangkan selang itu kepadanya.

"Selamat ulang tahun Kara, selamat menikmati malam panjang yang rasanya seperti neraka."

"Untuk kulit yang terkelupas dan tubuh yang merasa sakit, maafin gue karena sudah membuat kalian merasakan penderiataan."

"Gue tau kalian lelah, tapi suatu saat gue bakalan mengakhiri penderitan ini."

"Siap memberikan rasa sakit, gue sambut selang mencium kulit gue," ucap Kara dalam hati.

BLASHHH

𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang