Kesimpulan
______________________Kamu akan bahagia, tunggulah waktu dan orang yang tepat untuk mencapainya
~B i p o l a r~
Kara menaiki angkot lalu duduk tepat di samping pintu dan di ikuti oleh Hazel. Kara yang terkejut karena tiba-tiba Hazel menaiki angkot yang sama dengannya dan duduk tepat disebelah Kara.
"Hazel?"
"Kenapa?"
Kara ingin turun, akan tetapi Hazel tiba-tiba menahannya dengan memegang bahu Kara.
"Mau kemana?"
"Gue salah naik angkot," ucap Kara.
"Banyak bohong lo."
Setelah angkot tersebut penuh dan Kara yang tidak jadi turun, perlahan-lahan angkot tersebut melaju meninggalkan area SMA Cendrawasih.
Kara menjadi tidak tenang, kenapa Hazel tiba-tiba naik angkot yang sama dengan Kara.
"Lo mau kemana?"
"Pulang."
Kara menganggukkan kepalanya, "emang kenapa? lo fikir gue bakalan ngikutin lo, Sok kepedean lo."
Kara tersenyum, lalu Kara fokus menghadap ke depan dan membelakangi Hazel.
Hazel memang berniat satu angkot dengan Kara, padahal arah tujuan Kara dan rumahnya berbeda akan tetapi Hazel ingin mengetahui dimana rumah Kara.
Saat bertanya dengan Cloriz, temannya itu tidak tau apapun tentang identitas Kara.
Bahkan Cloriz mengatakan jika orangtua Kara tidak pernah terlihat disekolah dan tidak ada yang tau Kara anak siapa.
Rumah Kara saja tidak ada satupun dari teman kelasnya yang mengetahuinya. Kehidupan Kara begitu tertutup.
Hazel memiringkan kepalanya, menatap topi yang Kara pakai. Setiap hari Kara memakai topi hitam itu, apakah Kara pernah mencucinya?
Tapi topi itu terlihat bersih, bahkan benang putih sulaman nama Kara juga masih bersih dan tidak menguning.
Hazel menjadi kefikiran saat tadi pagi Kara tidak mengijinkan Hazel menyentuh topi itu.
Apakah topi itu sangat berharga bagi Kara?
Jika dilihat dari dekat seperti ini, Kara begitu tampan. Tetapi kenapa orang-orang menganggap Kara sakit mental dan gila. Padahal Kara terlihat seperti orang pada biasanya.
Hazel harus membuktikannya sendiri.
Dengan cepat, Hazel melepas topi yang Kara pakai.
"Hazel, kembalikan!"
"Nggak," Hazel terus menghindari tangan Kara.
"Hazel, kembalikan!"
Tangan Hazel yang menjulur keluar jendela angkot dan tidak sengaja topi Kara terlepas sehingga terjatuh diatas aspal.
"Hazel?" Kara yang terkejut menatap Hazel dan melihat topi hitamnya yang sudah menapaki aspal jauh kebelakang.
Karena kebetulan jalan yang sepi, mobil angkot juga melaju dengan cepat. Kara melompat keluar dari mobil sehingga membuat orang-orang yang berada di dalam angkot terkejut.
"KARAAA."
Hazel berteriak sangat keras saat Kara melompat keluar dari angkot dan terguling dijalan aspal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂
RandomPrabakara Pandega, sosok laki-laki yang harus merasakan penderitaan setelah ia baru saja di lahirkan. Kematian sang Bunda membuat Kara selalu di salahkan oleh keluarganya. Pembunuh! Satu kata berjuta tusukan untuk Kara. Keluarga yang seharusnya mend...