Pagi Yang Buruk
_________________________"kok kamu lama sih Al?" tanya Sachi saat memasuki mobil Alta.
"Tadi bangun telat," jawab Alta dan melajukan mobilnya.
"Kebiasaan kan, nge-game pasti. Chat aku aja tadi malam kamu nggak balas."
"Sengaja nggak aku balas supaya kamu cepat tidur."
Sachi menghela nafasnya gusar, "yang ada aku nggak bisa tidur kepikiran kamu tau nggak."
"Bisa aja kamu," Alta memicingkan kedua matanya. "Itu di depan kayak kenal."
Alta lalu menghentikan mobilnya dan membuka kaca mobilnya. "Kara, mau ikut nggak?" Kara terlonjak kaget saat tiba-tiba ada mobil yang berhenti di sampingnya.
"Ngapain sih Al kamu nawarin dia segala?"
"Sachi dibelakang kan kosong. Kasian Kara harus naik angkot kan."
"Nggak pa-pa Kak, saya bisa naik angkot di depan."
"Tuh kan, dianya aja nggak mau ditolong. Sok jual mahal, udahlah Al nggak usah buang-buang waktu nanti kita telat."
"Sachi justru itu, kalau Kara naik angkot dia masih harus nunggu di depan. Kasian kan kalau dia telat."
Sachi merasa kesal dan melipat kedua tangannya lalu menghadap keluar mobil.
"Kak, nggak pa-pa saya bisa naik angkot di depan."
Alta tau kenapa Kara menolak, semua itu karena air muka Sachi yang seperti tidak suka Kara ikut naik mobil dengannya.
"Naik Kara!"
Kara menggeleng, tanpa berbicara ia berjalan meninggalkan mobil Alta.
"Sachi, kamu ada maslaah apa dengan Kara sampai tidak suka dengan dia?"
"Al, berapa kali aku bilang. Dia pembunuh. Dia parasit dan anak pembawa bencana."
"SACHI."
Sachi tersentak saat Alta membentaknya, ini untuk kesekian kalinya Alta membentak Sachi hanya karena Kara.
Sachi benci Kara.
Sangat membencinya.
Sachi menghadap keluar mobil dan menangis. "Chi, maaf aku nggak sengaja ngebentak kamu."
Alta mengusap pelan rambut Sachi akan tetapi ditepis olehnya. "Aku marah sama kamu."
"Sachi-"
"Terserah kamu Al, kamu mau ajak siapa ikut dimobil kamu."
Alta menghela nafasnya dan melajukan mobilnya. Tepat disamping Kara yang sedang menunggu angkot di perbelokan ia menghentikan mobilnya dan menyuruh Kara untuk naik ke mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂
RandomPrabakara Pandega, sosok laki-laki yang harus merasakan penderitaan setelah ia baru saja di lahirkan. Kematian sang Bunda membuat Kara selalu di salahkan oleh keluarganya. Pembunuh! Satu kata berjuta tusukan untuk Kara. Keluarga yang seharusnya mend...