D e l a p a n

2.9K 292 6
                                    

Keadilan Untuk Kara
____________________________

Keadilan Untuk Kara____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diam dianggap cupu
Bertindak seperti suhu

~B i p o l a r~

Hazel berjalan memasuki ruang konseling setelah mengantar Kara ke UKS. Hazel menggebrak meja dimana ada Bu Delvika selaku guru BK dan juga Pak Santoso selaku guru olahraga.

"Apa sekolah ini tidak memiliki keadilan?"

Ibu Delvika berdiri dari duduknya, "apa kamu pernah di ajarkan sopan santun?"

"Apa anda pernah diajarkan sebuah keadilan? Guru macam apa anda ini, menutup mata melihat seorang siswa diperlakukan seperti binatang di sekolah ini."

"Hazel Ravindra, apa maksudmu?" tanya Pak Santoso.

"Dimana letak fikiran kalian, melihat seorang siswa di tindas dan kalian menutup mata akan hal itu. Guru bukan hanya mendidik dan membina akan tetapi ia harus juga menyamaratakan setiap siswa di sekolah ini."

"Hazel, jaga batasan kamu. Lagipula kamu murid baru di sini, jangan sampai karena sebuah kesalahan kecil kamu mendapat DO."

Hazel kembali menggebrak meja dan memajukan wajahnya kedepan wajah Bu Delvika. "Saya bisa melaporkan ketidakadilan yang tercipta di sekolah ini. Penindasan dan kekerasan keseorang siswa tidak berdaya dan semua tenaga pendidik menutup mata akan hal itu."

Ibu Delvika dan Pak Santoso terdiam, bukan mereka semua menutup mata. Setiap ada yang melakukan penindasan di sekolah ini maka hukum juga akan ditegakkan akan tetapi siswa yang bernama Prabakara Pandega di kecuali kan dari list tersebut.

Bukan karena guru-guru tidak menyayangi Kara, akan tetapi itu permintaan dari pemilik sekolah tersebut.

"Kami akan memberikan hukuman kepada siapa saja yang melakukan pelanggaran, akan tetapi Prabakara dikecualikan."

Emosi Hazel semakin memuncak, "kenapa? bukankah dia juga seorang siswa disini, dia juga membayar untuk seolah disini, kenapa tidak ada yang memberikan haknya?"

Ini Delvika terdiam, ia juga tidak tau siapa Kara dan siapa keluarga Kara. Ibu Delvika baru disekolah ini, ia baru menjabat sebagai guru BK selama satu tahun.

Ibu Delvika mengikuti peraturan dan perkataan para guru-guru tentang hak Kara. Dimana mereka semua bungkam dan tutup mata akan segala sesuatu yang menimpa ketidakadilan anak tersebut.

"Itu sudah menjadi peraturan disekolah ini, Prabakara tidak diberikan haknya sepenuhnya. Ia hanya diberikan hak menuntut ilmu dan menikmati fasilitas sekolah tapi tidak dengan keadilan."

Hazel menatap tajam kepada pak Santoso, "bagaimana jika anak anda diperlakukan tidak adil di sekolah? Kara juga manusia, dia memiliki orangtua yang membesarkan dia dengan kasih sayang, kenapa kalian tega melakukan itu padanya?"

𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang