T i g a p u l u h l i m a

2.6K 249 2
                                    

Terkuak
_______________

Minggu sore, Kara baru saja pulang dari Makam Bundanya. Saat memasuki rumah, Kara melihat ada Abraham yang duduk di sofa bersama dengan Moza.

Kara menatap ke arah Bu Sri yang sedang mengeluarkan sebuah bingkai foto yang di dalamnya terdapat foto orang yang Kara sayangi.

Bundanya, foto itu adalah Cahaya yang serang memakai baju dress berwarna putih selutut.

Terlihat Bu Sri nampak kebingungan, Bu Sri sudah terlalu cukup tua dan tidak kuat jika harus menaiki tangga.

"Bu Sri," panggil Kara.

"Eh Kara, sudah pulang."

"Bu Sri mau ngapain?" tanya Kara.

"Di suruh Tuan untuk tempel foto ini, tapi Ibu takut nak, ibu sudah tidak kuat naik tangga dan memasang foto ini."

Kara menganggukkan kepalanya, "biar Kara bantu."

Kara lalu menaiki tangga dan membawa figura foto tersebut dan meletakkannya di tembok.

"Gimana Bu, udah lurus belum?"

"Ke kanan dikit," Kara mengikuti instruksi Bu Sri.

"Sudah pas."

Kara menganggukkan kepalanya, ketika hendak memberikan foto itu kembali ke Bu Sri, tangga yang ditapaki Kara bergoyang dan nasib sial menghampiri Kara.

Kara terjatuh bersamaan dengan bingkai foto itu yang pecah.

Abraham yang berada di ruang tamu langsung menengok kaget ke arah sumber suara.

Sachi yang berada di atas kamarnya juga langsung berlari turun ke bawah.

"Nak Kara nggak pa-pa?" tanya Bu Sri khawatir.

Abraham menatap bingkai foto yang sudah pecah, emosinya memuncak dan langsung menghampiri Kara lalu menghadiahinya sebuah tamparan.

PLAK

"Kamu memang tidak bisa di andalkan, kehadiranmu hanya sebagai perusak!"

"Maafin Kara Ayah."

"Saya tidak mau tau, hari ini juga kamu harus mendapatkan bingkai yang sama dengan apa yang telah kamu rusak."

Moza membulatkan matanya, susah untuk mendapatkan bingkai seperti itu.

Moza tau, karena Abraham yang langsung membeli bingkai itu di luar negeri di tempat khusus perancang bingka foto yang cukup terkenal.

"Tapi Pah, Kara-"

"Diam Moza."

"Kara minta maaf."

"Perkataan Maafmu tidak akan merubah semuanya. Sekarang kamu pergi dan cari bingkai foto seperti itu sampai dapat. Jangan kembali sebelum kamu mendapatkannya."

Kara berjalan meninggalkan rumah, harus kemana ia mencari bingkai foto yang cantik seperti itu.

Kara sudah mengunjungi semua tokoh penjual bingkai di dekat rumahnya, akan tetapi tidak ada satupun bingkai yang mirip dengan apa yang telah ia rusak.

Hari sudah semakin malam, Kara terpaksa membeli bingkai dengan warna yang sama dengan apa yang telah dia rusak walaupun motif yang berbeda.

Di sisi lain, Hazel baru saja pulang dari rumah Cloriz. Hazel butuh teman curhat dan teman yang baik untuk menaruh keluh kesahnya adalah Cloriz.

Saat melintasi sebuah lorong perumahan, Hazel tidak sengaja melihat Kara yang baru saja berbelok memasuki lorong.

"Pak berhenti!" ucap Hazel kepada supir taksi.

𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang