T i g a b e l a s

2.5K 259 3
                                    

Bipolar
_________________

Rumah megah dengan konsep gaya eropa, cat berwarna putih tulang dengan berbagai macam guci dan sofa mahal memenuhi rumah mewah tersebut.

Pemilik rumah, Daniel Lionel yang merupakan seorang pengusaha. Bekerja keras bahkan merencanakan segala hal demi kebahagiaan keluarganya.

Memiliki putri tunggal bernama Elena Ravindra Saka, yang tumbuh menjadi seorang anak manja dengan segala permintaan harus dituruti.

Elena memeluk leher Daniel dari belakang, "Papa sayang."

Daniel menengok kebelakang dan mencium pipi anaknya. "Anak Papa."

Irene yang melihat interaksi anak dan suaminya itu hanya menggelengkan kepalanya sambil membaca majalah.

Seorang pelayan mengantarkan dua cangkir yang berisi kopi dan teh. Kopi untuk Daniel dan juga teh untuk Irene .

"Bi, tolong ambilkan susu kotak dan bawa kesini."

Pembantu tersebut menganggukkan kepalanya menuruti permintaan majikannya.

"Pah, Elena mau minta sesuatu sama Papah."

"Iya sayang," ucap Daniel dengan pandangan yang masih mengarah ke laptop miliknya.

"Papa, dengerin Elena dulu."

"Iya ini Papa dengerin."

"Ish, Papa. Matiin laptopnya dulu."

"Iya Elena ini Papa degerin sambil kerja."

Elena memutar kedua bola matanya dan melipat kedua tangannya di depan dada sambil menoleh ke arah lain.

Daniel yang tidak mendengar suara anaknya lagi mendongak dan melihat wajah kesal dari Elena.

Dengan helaan nafas gusar, Daniel menyimpan laptopnya diatas meja. "Kenapa sih sayang nya Papa?"

Elena menatap Daniel dan tersenyum lebar. "Pah, ada ponsel keluaran terbaru. Elena mau," ucap Elena malu-malu.

"Elena, kan kamu baru beli ponsel dua bulan yang lalu. Ponsel kamu juga masih bagus."

"Aduh Mama, sebagai generasi milineal dan modern. Elena harus ngikutin trend, Elena nggak mau dikalah sama teman-teman Elena di sekolah."

Irene menggelengkan kepalanya, "itu tidak baik Elena."

"Sudah sudah, nanti Papa kirim ke ATM kamu."

"Yeyy," teriak Elena kegirangan. "Papa memang terbaik, beda sama Mama." Elena menghampiri Daniel dan memeluknya. Tak lupa Elena juga mencium kedua pipi Daniel.

"Elena sayang Papa."

"Papa juga sayang Elena."

Dengan girang, Elena berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Melewati Bu Kiki yang sedang membawa susu permintaan Elena tadi.

"Bi, bawa ke kamar aja sekalian sama cemilan." Teriak Elena keras.

Irene menatap putrinya sampai menghilang dari atas tangga, jika permintaan Elena terus dituruti maka anaknya itu akan semakin melunjak.

"Mas, kamu jangan terlalu memanjakan Elena."

Daniel menghela nafasnya, "Irene, aku bekerja untuk keluarga ini. Aku bekerja untuk Elena, kebahagiaan anak kita itu jauh lebih penting."

"Tapi Mas, dengan kamu memanjakan nya terus Elena bisa menjadi anak yang keras kepala. Aku tidak ingin dia memiliki sifat yang terlalu manja, bagaimana pun kita harus membatasi segala permintaan Elena."

𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang