D u a p u l u h s a t u

2.4K 259 1
                                    

Di Luar Ekspektasi
____________________________

"Merayakan hari ulang tahun gue sama aja gue ngerayain hari kematian Bunda"

~Prabakara Pandega~

••••

Hari Minggu.

Kara memakai topi hitamnya dan berkaca di depan cermin. Merapikan kemeja kotak-kotak berwarna hitam abu-abu dan dilapisi dengan kaos berwarna putih.

Hazel mengajak Kara untuk bertemu hari ini di sebuah taman dekat sekolah SMA Cendrawasih.

Untuk pertama kalinya ada seseorang yang ingin mengajak Kara untuk bertemu.

Suasana Rumah yang sangat sepi, Abraham dan Moza sedang pergi ke rumah orang tua Moza sedangkan Sachi keluar bersama Alta.

"Kara, mau kemana?" tanya Bu Sri.

"Mau keluar Bu sama temen."

Bu Sri mengerutkan keningnya, baru kali ini ia mendengar kata teman yang keluar dari mulut Kara.

Tetapi Bu Sri senang, setelah sekian lama Kara akhirnya memiliki teman.

Biasanya ketika hari Minggu selain menghabiskan waktu dirumah dengan mengunci pintu kamar, maka Kara akan mengunjungi Makam Bundanya.

"Temen apa temen?"

Kara menyengir, "Temen Bu."

"Nggak yakin Ibu."

"Doain ya Bu, semoga secepatnya."

Kara tertawa, sedangkan Bu Sri menggelengkan kepalanya.

"Pasti dia cantik," ucap Bu Sri.

"Iya dong Bu, tapi galak."

"Yaudah kamu hati-hati," ucap Bu Sri.

Kara lalu mencium punggung tangan Bu Sri lalu pamit.

🌵🌵🌵

Sesampainya di taman, Kara mengedarkan pandangannya. Ia mencari keberadaan Hazel.

Kara duduk di kursi besi berwarna putih, mungkin Hazel sudah diperjalanan menuju kemari.

Ponsel Kara berdering, menampilkan nama Hazel. Buru-buru Kara mengangkatnya.

"Halo Hazel.

"Ka, tolongin gue."

Terdengar suara panik dari Hazel, Kara langsung berdiri dari posisi duduknya, "Hazel. Lo dimana, apa yang terjadi sama lo?" ucap Kara panik.

"Ka, datang ke ujung taman dekat lampu jalan sekarang."

Tuttt tuutt

Kara meremas ponselnya, ia lalu berlari menuju lokasi yang Hazel katakan.

Sampai di ujung taman, Kara mengedarkan pandangannya. Keringatnya mengucur akibat panik akan Hazel.

"HAZEL"

Kara mengatur nafasnya yang berantakan, "Hazel."

"Happy birthday Kara..."

"Happy Birthday Kara..."

Kara membalikkan badannya, ia masih mengatur nafasnya yang memburu.

"Happy birthday Kara..."

"Happy birthday Kara..."

Kue kecil berwarna cokelat dengan dua lilin kecil yang menyala.

𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang