02. Tempat duduk.

594 194 249
                                    

Senyumnya kak Ji secerah mentari><°°°Selamat reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyumnya kak Ji secerah mentari><
°
°
°
Selamat reading!

*****

Sampai didepan rumahnya, Karina segera masuk membuka pintu utama. Langkahnya berhenti ketika seorang laki-laki berumur 20 tahun yang tengah duduk santai di sofa ruang tamu memanggilnya.

"Dek, taroin ke belakang dong." Titah abangnya—Kai—sambil menyodorkan piring bekas makannya.

Karina mendengus, "Orang baru pulang bukannya ditawarin makan, malah langsung di babuin." Ucapnya menerima piring tersebut tanpa senyum.

"Cantik, deh." Puji Kai dengan maksud terselubung, "jangan lupa cuciin, ya."

"Kok, lo abis pulang dari ngekost bukannya tambah mandiri tapi malah makin ngelunjak, sih." Karina setengah bertanya.

Mata Kai tidak berpaling dari televisi yang ada didepannya, "jangan sewot-sewot, dong, entar jodoh nya julid, loh."

"Mending julid, lah, daripada jomblo kayak lo." Desis Karina berjalan kearah dapur.

"Ye, ga ngaca!" Pekik Kai, "Bener, ya? Gua aminin, nih!?"

"Bacot!" Teriak adiknya kesal dari arah dapur.

Setelah selesai dengan urusannya di dapur, Karina masuk kedalam kamar dan menutup pintunya. Gadis itu menggantungkan tas nya dipaku belakang pintu.

Seketika ia berpaling dan membulatkan matanya, terkejut bukan main ketika mendapati beberapa pulpen berserakan diatas lantai kamarnya, ia mulai menghitung dan jumlahnya ada tujuh.

Kok bisa ada disini? Batinnya penuh pertanyaan.

Tanpa pikir panjang, Karina segera mengobrak-abrik tas nya, ia lagi-lagi terkejut ketika mendapati ada lubang kecil diujung bawah bagian kiri tasnya tersebut.

Gadis itu lantas terdiam diatas ranjangnya, ia menarik nafas dan mengusap-usap pucuk kepalanya, "Tenang, rin, tenang. Engga ada yang tau, kok, jadi lo ga perlu ngerasa malu."

*****

Jihoon dan ke tiga temannya turun dari bis, lalu berjalan di trotoar kearah gerbang sekolah.

"Yo Karina!" Sapa Hyunsuk mengangkat sebelah tangannya ketika mereka bertiga berpapasan di dalam kelas, "Sohyun mana?" Tanya nya.

Gadis berambut panjang itu bergernyit mengangkat sebelah alisnya, "marga gua Yoo, buka Yo."

"Lah, siapa yang nyebut marga? Orang gua nyapa pake gaya amerika."

Karina mengangguk masam, "whatever." lirihnya lalu duduk mengambil tempat duduk di kursinya.

Jihoon yang sudah duduk di bangkunya bergernyit, "Lo ganti tas?" tanya nya.

Gadis itu tidak menoleh, "kenapa ga suka?"

I HATE YOU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang