31

1.1K 91 0
                                    

Dua pemuda sedang terlibat adu jotos. Mereka adalah Fenly dan Gryan. Fenly terbawa emosi saat Kaila mengatakan kalau Gryan lah yang mengambil paksa kesuciannya. Fenly baru ingat, tentang cerita Aban anak Cemal, ternyata Kaila yang dimaksud adalah gadisnya, ah sudah bukan gadis sejak kejadian 5 tahun yang lalu.

Fenly bukanlah lawan yang bisa diremehkan begitu saja, apalagi dia dalam keadaan emosi yang memuncak. Beberapa kali Gryan jatuh tersungkur karena bogeman Fenly.

"Fenly stop! Please stop," lerai Kaila. Namun tak mendapat respon apapun dari Fenly.

"Bangun lo brengsek," sentak Fenly. Ibu Kaila ikut menenangkan Fenly, ia juga syok saat ia tau kalau kesucian putrinya diambil secara paksa.

"Sudah nak, ga baik ribut-ribut," ucap Ana ibu dari Kaila.

"Tapi bu, gara-gara dia saya harus pisah dengan anak ibu dan gara-gara dia anak ibu, Kaila dicap sebagai wanita murahan. Itu buat saya sakit bu, sangat sakit," lirih Fenly. Ia tak terima dengan semua perlakuan yang didapat Kaila setelah berita tersebut menyebar.

"Sorry Fen, gua ga tau kalau dia cewe lo, kalau gua tau Kaila cewe lo gua ga akan nyentuh dia," ucap Gryan mencoba membela diri.

"Terus kalau bukan cewe gua, lo tetep mau lakuin itu? Cewe itu dihargai bukan dinodai, cewe itu barang mahal yang penuh perjuangan kalau lo mau sama dia, bukan asal nidurin," ucap  Fenly dengan napas yang memburu.

Sementara itu, dua motor berhenti agak jauh dari rumah Kaila. Mereka adalah Fiki dan Zweitson yang kebetulan lewat disitu.

"Eh itu buaya albino bukan?" ucap Fiki.

"Iya, eh itu Gryan, mereka kenapa  woy,"

"Bener, kesana yuk. Lerai mereka," Fiki mendahului Zweitson, sebenarnya bukan untuk melerai tapi ia kepo aja. Kenapa ketua Ganapati dan Luck Gray terlihat sedang adu jotos?

"Eh stop stop, ga baik berantem," ucap Fiki berlagak seolah ia tak pernah berkelahi.

"Ada apa ini? Fen, lo jangan nambah musuh lah, inget Raya, Fen," ucap Zweitson menenangkan. Anak ini bisa diandalkan kalau dalam situasi seperti ini, tak seperti temannya.

"Ga usah ikut campur lo berdua, ini bukan urusan lo," ucap Fenly dan melangkah kearah motornya.

"Ini memang bukan urusan kita, tapi dengan lo hajar Gryan, sama aja lo ngibarin bendera peperangan antara Ganapati sama Luck Gray, dan itu berdampak buat Raya. Lo ga mau kan Raya kenapa-napa?" ucapan Zweitson sukses membuat Fenly menghentikan langkah nya.

*:..。o○ ○o。..:*

Fajri memijat pangkal hidung nya. Ternyata begini rasanya jajanin istri. Benda yang Raya suka harus ke beli, kalau ga, ya ngambek. Apalagi ini, mereka lagi ada ditoko aksesoris khusus wanita. Banyak yang Raya pilih, dari mulai bros, pin, dan lain sebagainya.

"Kak Fajri pake ini ya," ucap Raya sambil menunjukkan sebuah topi yang banyak digunakan anak-anak.

Fajri membulatkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fajri membulatkan matanya. Bisa jatuh harga dirinya sebagai ketua Rexsan.

"Terus ntar di-post di instagram ya," ingin rasanya menenggelamkan Raya. Tapi, Raya terlalu cantik untuk ditenggelamkan. Dan tolong diingat, dia sudah sangat jatuh cinta dengan Raya.

"Iya," Fajri hanya bisa pasrah. Dari pada ngambek.

Setelah lama berkeliling, mereka pun menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Namun, pandangan Raya jatuh pada baju bayi yang kebetulan berada diarea kasir.

"Kak Fajri, itu lucu, beli ya," ucap Raya sambil sedikit merengek layaknya anak kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kak Fajri, itu lucu, beli ya," ucap Raya sambil sedikit merengek layaknya anak kecil.

"Tapi mau buat apa, Ray?"

"Ya buat anak kita nanti lah," ucap Raya tanpa sadar.

"Eh, ya gitu deh, beli ya, please," kini Raya begitu memohon.

"Iya, mba baju yang itu satu ya," lagi-lagi Fajri mengalah. Ia hanya tak mau Raya dalam mode ngambek. Repot, harus ngadepin abangnya juga.

Akhirnya Raya meminta pulang, besok juga harus kembali kuliah. Ada yang dilupain kayaknya deh, ada yang tau? Coba komen👉

Beberapa saat kemudian, motor Fajri telah tiba dikediaman Raya. Raya langsung masuk rumah, Fajri yang meminta nya, semua belanjaan dibawa Fajri. Padahal belanjaan nya banyak banget, buka warung bisa kali.

"Ya Allah, mau buka warung, Jri?" tanya Alma yang kebetulan baru aja keluar dari kamar.

"Hehehe, ga tau nih anak umi, kalau belanja ga kira-kira," adunya pada sang mertua.

"Ya begitulah Raya, abis ini umi jamin, dia akan jarang keluar kamar kalau ga ada yang ngajak."

"Ya udah umi, Fajri ijin keatas dulu," ucap Fajri yang langsung mendapat anggukan dari Alma.

Malam kembali menyapa, kini Raya tengah menikmati sinetron yang sedang populer. Ya walaupun kadang ga ngeh sama alurnya. Yang penting nonton plus ngemil.

"Oh iya, Kak Fajri pasti lupa," ucap Raya.

"Apa?"

Raya beranjak dari duduknya, ia menuju kantong belanjaan yang belum semuanya di unboxing.

"Pake, foto terus post di instagram," ucap Raya.

"Tap- iya aku pake," ucap Fajri pasrah. Siapa sih yang bisa tahan sama wajah imut Raya saat memohon?

Maulana_fajri

Maulana_fajri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👤raych

Kemauan istri chek!

"Udah tuh," ucap Fajri sambil melepas topi yang sempat ia gunakan.

"Makasih Kak Fajri yang gan- kok komentar nya di matikan sih. Nyalain ga?" sewot Raya. Saat mengecek postingan Fajri.

"Tap- iya Rayana Archifa," mending dihujat temen daripada didiemin istri, itu prinsip Fajri.

Untung sayang, iya ga Ji?

Iya, tapi please lah, karakter Raya jangan dibuat begini ~ Fajri

Dari cerita ini launching, Raya udah begitu

Badboy My Husband : End✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang