26

1.1K 92 8
                                    

Kini waktu menunjukkan pukul 5 pagi. Fajri, Raya, dan Fenly baru saja sampai dirumah. Mereka disambut oleh Alma dengan kedua tangan yang dilipat.

"Dari mana? Dari semalam kok ga ada?" tanya Alma dengan nada lembut yang dibuat-buat. Mereka bertiga bunkam, takut salah jawab.

"Fen?"

"Fen abis balapan Mi, maaf," ucap Fenly dengan menundukkan kepala. Kini Alma menatap anak dan menantu nya.

"Fajri, Raya kalian dari mana?"

"Sa-sama Mi," jawab Fajri.

"Raya juga?"

"Ga Mi, Raya cuma ikut aja. Maafin Fajri, Fajri yang ngajak Raya,"

"Masuk Umi mau ngomong," Fenly, Fajri dn Raya mengikuti langkah Alma. Sepertinya mereka akan disindang.

"Fenly, berapa kali umi bilang stop balapan, bahaya Fen!"

"Maaf mi,"

"Kalian juga, kamu perempuan Ray, dan kamu seorang istri, Fajri juga kenapa kamu ngajak Raya? Kamu sendirian aja bahaya apalagi ngajak perempuan!"

"Maaf Mi, sebenarnya-"

"Iya, mi Fajri minta maaf," ucap Fajri memotong Raya. Kalau Raya ngomong yang sebenarnya, bisa-bisa Umi nya marah besar sama Raya.

"Kalian bertiga umi hukum, ga boleh keluar rumah pake motor. Harus pake mobil dan diantar supir selama tiga hari. Dan untuk Fajri dan Raya, kalian juga harus pisah dan ga boleh saling ketemu selama tiga hari juga,"

"Ga ada penolakan" sela Alma saat Fajri hendak menolak. Alma tau kalau anak dan menantunya ini sudah saling jatuh hati, kalau kata anak sekarang sih bucin. Jadi hukuman nya lumayan lah. Hanya untuk menguji seberapa dalam cinta mereka.

"Fenly jangan senyum-senyum, kamu juga ga boleh ketemu Hanum. Paham?"

"Adil banget ya bund," gumam Fenly.

"Eum, Raya tidur dimana Mi?"

"Raya tidur sama Umi, Fajri dikamar Raya. Oke clear, umi tau hari ini kalian bertiga ga ada kelas, jadi Raya ikut umi, haram ya hukum nya kalian berdua ketemu,"

"Tapi Mi, Raya dosa dong, ngebiarin suami lakuin ini itu sendirian," ucap Raya sedikit memelas.

"Jangan bawa-bawa dosa, lebih dosa lagi kalau umi ngebiarin kalian dijalan yang salah. Ayo, ga ada penolakan,"

"Selamat menahan rindu," ucap Alma sebelum membawa Raya kekamar nya. Ya bisa dibilang kayak dipingit gitu.

Fenly dan Fajri menghela napas, kenapa hukumannya kayak gini sih? Umi nya ga kira-kira kalo ngasih. Mereka berdua sama-sama dalam mode bucin. Buat Fenly, ini pertama kalinya ia merasakan jatuh cinta kepada lawan jenis nya. Pernah sih, cuma ga sampe jadian. Karena dia lebih fokus sama Raya.

"Ya Allah percepat lah waktu ini," lirih Fajri.

"Sabar Ji, tiga hari kok," ucap Fenly mencoba menguatkan.

"Tiga hari rasa tiga abad," ucap Fenly dan Fajri.

*:..。o○ ○o。..:*

Kini waktu menunjukkan pukul 11:45. Waktunya makan siang, namun Raya tak boleh sedikit pun mendekati pintu keluar. Pokoknya apa-apa harus dilakukan dikamar. Udah kayak dipingit aja ya.

"Gini ya rasanya rindu," gumam Raya.

Tok tok tok

Bunyi dari arah jendela membuyarkan lamunannya. Raya mendekati jendela. Ia mendapatkan Fajri disana dengan beberapa kantung kresek.

"Kak Fajri ngapain?"

"Ga enak kalau makan ga sama kamu, ga papa deh terhalang jendela."

"Kalau ada umi gimana?"

"Umi lagi pergi tadi. Aman kok,"

Mereka pun menikmati makanan yang Fajri bawa. Ya walaupun terhalang jendela. Di jendela terdapat penghalang nya, jadi cuma tangan yang bisa keluar.

Seblak adalah makanan yang mereka santap saat ini, sederhana namun terasa nikmat jika dinikmati bersama orang yang kita sayangi.

"Enak ya makan berduaan?" ucap seorang wanita paru baya, yang tak lain adalah Alma. Disamping Alma ada suaminya yang baru saja pulang dari luar kota.

"Lagi dihukum juga,"

"Udahlah Mi, kasian mereka, masa pengantin baru udah pisah."

"Nah bener tuh Bi,"

"Ya udah hukuman yang ini umi cabut."

"Berarti Fen juga dong," ucap Fenly dari balik pintu.

"Ga, kamu kan belum halal."

"Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,"

"Biarin,"

Raya langsung berlari untuk menemui Fajri. Ntahlah sejak kapan ia mulai bucim dengan suaminya. Jangan lupakan Fajri, ia masih berada di depan jendela kamar orang tua Raya.

"Kamu ngapain masih disitu, Ji?"

"Mau makan disini Mi, Fen gabung sini," Fajri tau kalau Fenly masih berdiri dipintu.

"Otw,"

Orang tua Raya hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah anak menantu mereka. Setau mereka, Fajri, Fenly bahkan Raya adalah anak motor, tapi kelakuannya ga mencerminkan hal itu.












Piknik dadakan😂

Permisi, part gue sama Hanum kapan? ~ Fenly

Ini lapak gue, jadi isinya cuma gue sama Raya ~ Fajri

Badboy My Husband : End✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang