28

1.1K 78 0
                                    

Hai hai hai
Apa kabar Kesayangan Madilll
Sehat kan?
Janlup baca lapa yang lain yaw, apalagi cerita yang AA Davendra.
See you and pireding!

.

.

.

"Sus, atas nama Rayana Archifa dimana ya?"

"Korban kecelakaan?"

"Iya Sus,"

"Ada di IGD sedang ditangani dokter,"

Fajri langsung berlari menuju IGD. Ia ingin tau bagaimana keadaan Raya sekarang. Ia mendapati Fenly tengah mondar-mandir didepan IGD dengan wajah cemas. Namun, tatapannya berubah tajam saat melihat Fajri.

"Fen, gim-"

"Masih berani lo muncul didepan gua?"

Bugh

Satu tinjuan berhasil Fenly layangkan bahkan  napasnya memburu.

"Gara-gara lo, Raya ada didalem!"

"Fen, gue cuma-"

"Cuma apa? Lo punya masalah sama adik gua, bicarakan baik-baik bisa kan?" Fenly hendak melayangkan tangannya namun ditahan oleh Ricky. Tadi, Fenly sempat menghubungi Ricky, karena orang tuanya baru saja keluar kota tadi sore.

"Jangan ribut, ini rumah sakit," peringat Ricky.

"Dia yang buat Raya masuk IGD, bang," lirih Fenly.

"Ji," Farhan menatap adiknya, ia meminta penjelasan. Kebetulan, dia dan Ricky tengah nongkrong, jadi ikut kesini.

"Gua lagi kecewa aja, lo tau kan gimana kalau gua lagi kecewa? Gua ga mau melampiaskan semua nya sama Raya. Gue cuma mau lampiasin semuanya sama balapan," jelas Fajri.

"Tapi ijin Raya bisa kan? Lo udah beristri," tegas Fenly.

Tiba-tiba dokter keluar dengan senyuman.

"Gimana keadaan adik saya dok?"

"Pasien sempat kritis, alhamdulillah sekarang keadaannya baik-baik saja."

"Boleh kami masuk?"

"Silahkan, saya permisi,"

Ricky menahan Fenly saat adiknya itu hendak masuk.

"Masuk, Ji,"

Fenly hanya diam saja. Mau melarang pun tak ada gunanya, pasti kakaknya ini akan bersikeras menyuruh Fajri masuk.

Air mata Fajri meneres begitu saja kala melihat luka dikepala Raya. Ini salahnya, kenapa ia harus pergi tadi? Tak seharusnya ia bertindak demikian.

"Maaf Ray," lirihnya.

"K-kak,"

"Raya, kamu udah bangun?"

"Ma-maaf," lirih Raya.

"Kamu ga salah Ray, aku yang salah, aku minta maaf ya,"

Reflek, Fajri memeluk tubuh Raya. Rasa takut kehilangan muncul di hatinya. Tak pernah ada bayangan kalau kejadiannya akan seperti ini.

"Maafin aku ya, seharusnya aku pamit, ga langsung pergi gitu aja."

"Aku juga salah kak."

"Kamu istirahat ya, masih ada yang sakit ga?" Raya menggeleng pelan.

"Mau apa? Biar aku ambilin. Mau minum?" lagi-lagi Raya menggeleng.

"Ya udah bobo ya, kalau mau apa-apa aku ada disini," ucap Fajri sambil menggenggam tangan Raya. Raya hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

Badboy My Husband : End✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang