Chapter 4

3.3K 243 14
                                    

Pukul enam pagi, langit mulai berwarna kebiruan menandakan sang matahari akan terbit. Alarm alami yang di ciptakan oleh tuhan membuat Boruto bangun dari tidurnya. Tubuhnya benar-benar pegal karena tidur tidak beralaskan apa-apa. Ia menggeliat, mengusap matanya dan menatap sekelilingnya.

" Ah aku lupa, ini bukan di rumah " ucap Boruto pelan.

Jika dulu dia tidur di kasur yang nyaman dan empuk, sarapan yang selalu disiapkan oleh ibunya tak lupa pertengkaran di pagi hari bersama adik dan ayahnya. Sekarang dia hanya sendirian, sunyi dan banyak yang mengincar nyawanya di luar sana.

Tidak mau terlarut dalam pikirannya, Boruto segera mengemasi barang-barangya untuk bergegas pergi. Dia harus mendapatkan makanan untuk beberapa hari ke depan. Boruto keluar dari gua tersebut dengan jubah untuk menutupi identitasnya.

Setelah berjalan cukup lama, Boruto menemukan sebuah desa kecil. Ini pertama kalinya Boruto melihat desa ini. Memasang wajah waspada Boruto berjalan memasuki desa ini dia melihat ke kanan dan ke kiri untuk memastika tidak ada shinobi yang sedang berjaga.

" Desa ini sepertinya desa non-shinobi " ucap Boruto setelah mengamati sekitarnya.

Kruk..krukk..

" Lapar sekali-ttebassa "

Boruto berjalan ke arah kedai ramen yang tak jauh dari posisinya. Memesan 1 porsi ramen, Boruto mulai memakannya sesekali memori tentang desannya memenuhi pikirannya. Dia ingat saat ayahnya mengajaknya makan ramen dengan kupon gratis yang sudah lusuh entah sudah berapa tahun di pakai, sungguh ayah yang tidak modal. Tak lupa sang ayah juga menceritakan bahwa kedai ramen adalah tempat dia dan ibunya berkencan.

Boruto tersenyum kecil mengingat kenangannya. Bahkan rasa ramen ini tidak seenak ramen ichiraku yang di makan bersama ayahnya.

" Aku dengar ada ninja yang kabur dari konohagakure " ucap orang di sebelah Boruto. Boruto yang mendengar itu seketika mengeratkan sumpit yang sedang ia pegang.

" Jika kita menangkapnya konohagakure pasti akan membayar cukup mahal untuk kepalanya "

" Ternyata sekarang kepalaku memiliki harga yang tinggi "

Napsu makannya menghilang, Boruto memilih untuk pergi untuk mengurangi kecurigaan orang-orang di sini. Boruto berjalan cepat untuk menghindari area yang ramai memasuki daerah hutan dan melanjutkan perjalanan ke arah Amegakure. Waktu itu secara tidak sengaja dia mendengar pembicaraan ayahnya, Sasuke, Sai dan Shikamaru di kantor hokage.

Mereka mengatakan bahwa di sana sebagai lab uji coba biologis milik kara. Boruto yakin pasti ada sesuatu yang bisa dia temukan walaupun yang dia dengar tempat tersebut sudah runtuh.

Di perjalanan Boruto beberapa kali membantu sebuah desa menghadapi serangan. Bermodalkan taijutsu dia bisa menghabisi para penjahat dia ingin menggunakan ninjutsu tetapi itu sangat beresiko mengingat dirinya menjadi buronan 5 negara. Jika ada yang melihat pasti para shinobi akan segera mengejarnya.

Perjalanan membutuhkan waktu seharian untuk mencapai Amegakure. Sesuai dengan namanya desa ini selalu hujan Boruto berjalan memasuki desa tersebut. Sepi itulah kalimat yang muncul di kepala Boruto.

" Ini kah? "  Boruto melihat sebuah gedung yang hancur. Boruto memasuki tempat tersebut dengan waspada.

" Apa apaan ini " ucap Boruto saat dia melihat kepulan asap beracun di depannya. Boruto segera berlari mencari jalan untuk menghindari asap tersebut tetapi sialnya dia malah tersasar.

" Ah sial! " ucap Boruto seraya memukul tembok di depannya.

Krek ..

" kyaa!! " Boruto terperosok ke bawah dan terjatuh cukup keras.

I'll Be Waiting For You || Uzumaki Boruto x Uchiha Sarada Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang