Drrrt.. drt..
Boruto bangkit dari tidurnya saat mendengar ponsel yang baru saja ia beli bergetar di meja nakas miliknya. Pemuda tersebut mengambil ponsel tersebut dan tertera nama Shikadai di layar ponsel itu. Boruto membeli ponsel ini bersama Sarada beberapa hari yang lalu. Sarada mengajarinya cara menggunakannya dan bahkan memasukan beberapa nomor telpon teman-teman seangkatannya dulu.
' aku sudah menyimpan nomor teman-teman yang lain, aku akan mengirimkan nomormu pada mereka juga '
Boruto tersenyum geli mengingat bagaimana kakunya dirinya terhadap perkembangan teknologi saat ini. Bahkan hingga saat ini dirinya masih merasa aneh dan terkadang lupa cara menggunakan ponsel yang baru ia beli.
" Bagaimana cara mengangkatnya? Oh iya geser yang warna hijau "
Boruto menggeser icon berwarna hijau di layar tersebut dan terdengar suara Shikadai memanggilnya.
" Oi, Boruto.. jangan lupa malam ini, di restauran Yakiniku " ucap Shikadai
" Iya iya.. kau yang traktir, kan? "
" Merepotkan! Tentu saja. Ajak juga Kawaki "
" Baiklah aku akan mengajaknya "
Panggilan berakhir setelah Boruto mengucapkan kalimat tersebut. Boruto kemudian menggulirkan layar mencari kontak seseorang lalu menekan icon yang akan membawanya ke dalam panggilan. Menunggu beberapa saat panggilannya tidak kunjung di jawab hingga Boruto mengulangnya sebanyak 3 kali.
" Kurasa dia sedang dalam misi " gumamnya
Walaupun teknologi sudah jauh berkembang, Naruto tetap memberikan aturan tegas bahwa selama menjalankan misi tidak di perbolehkan menggunakan atau membawa ponsel dan alat komunikasi lainnya. Mereka tetap mempertahankan surat menyurat menggunakan burung pengantar pesan sebagai ciri khas Shinobi agar tidak hilang. Bahkan alat ninja sains hanya beberapa saja yang lolos seleksi dari sang hokage. Naruto tetap ingin para Shinobi berlatih dengan keras dan tidak terlalu bergantung dengan alat ninja sains.
Boruto segera memakai jaketnya dan turun ke bawah untuk mencari Kawaki. Saat di ruang keluarga ia melihat Kawaki yang tampak sibuk dengan ponselnya. Jika di bandingkan, Kawaki lebih mahir daripada dirinya. Ya mau bagaimana lagi, Boruto banyak menghabiskan waktunya di dimensi lain sedangkan Kawaki berkelana keliling dunia yang tentu sudah tidak terlalu asing dengan semua itu.
" Oi.. mau ikut tidak? Shikadai mengajakmu merayakan pesta bujangnya " tanya Boruto seraya mencoba mengintip dengan siapa Kawaki berkirim pesan.
" Pesta bujang? Apa itu? " tanya Kawaki ini pertama kalinya ia mendengar hal itu. Boruto hanya mengangkat bahunya menandakan dirinya juga tidak tahu. Mereka berdua benar-benar melewatkan beberapa tren dunia saat ini.
" Ayo ikut, lagi pula ka-san dan Himawari sedang ke kediaman Hyuga kau akan mati bosan di rumah sendirian "
" Tidak aku di rumah saja, aku malas keluar " tolaknya
Namun bukan Boruto namanya kalau tidak memaksa. Kawaki mematikan ponselnya dan menaruhnya di saku celananya. Mereka berdua berjalan keluar menuju restauran Yakiniku seperti yang di katakan Shikadai. Sesampainya di sana ternyata Shikadai mengundang teman-teman seangkatan dan juga sepupunya, Shinki.
" Oi.. kalian lama sekali " ucap Iwabe
" Gomen.. Kawaki sulit sekali di ajak "
" Urusai! "
" Sudahlah.. ayo kita makan " ucap Shikadai.
Mereka benar-benar menikmati malam mereka dengan memakan daging Yakiniku tak lupa sake yang menemani mereka. Sesekali mereka semua menggoda Shikadai yang besok akan menikah dan tidak akan mudah baginya untuk keluar malam seperti ini lagi. Denki bertanya kepada Shikadai bagaimana rasanya jatuh cinta dan Shikadai mengatakan rasanya merepotkan. Boruto tidak kaget saat Shikadai memberikan jawaban seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be Waiting For You || Uzumaki Boruto x Uchiha Sarada
FanfictionHighest ranking : #1 Borusara #1 Boruto #1 uchihasasuke -- I'll wait for you, because I trust you, Boruto" - Uchiha Sarada " I'm sorry for making you wait " - Uzumaki Boruto All Character always belongs to Masashi Kishimoto. Anime : Boruto : Naruto...