Chapter 9 (1)

3.1K 217 11
                                    

1 month after Boruto's death

Argh!

Perempuan bersurai hitam itu tampak terpental hingga membentur pohon yang besar di belakangnya. Rasa sakit mulai menyerang area punggungnya. Bangkit dari posisinya ia berusaha menetralkan nafasnya yang sedikit sesak akibat bentur yang keras tadi. Di depannya ada kedua orang tuanya yang sedang memberikan latihan yang keras padanya. Kombinasi dari sharingan dan taijutsu sekelas hokage ke lima benar-benar bukan tandingannya.

' melawan mereka berdua sekaligus akan sangat sulit. Papa benar-benar semakin keras melatihku '

Begitulah isi hati dari putri uchiha itu. Hari ini dia sedang berlatih bersama kedua orang tuanya. Dia masih sedikit kesulitan mengontrol mata Sharingan barunya dan dia juga harus hati-hati dalam menggunakannya mengingat resiko yang sangat dia takuti.

Sakura tampak khawatir melihat putrinya yang mulai kelelahan di tambah banyak luka di tubuhnya. Saat ingin mendekati Sarada, Suaminya melarangnya.

" Anata.. "

" Jangan dulu, aku ingin lihat sampai mana perkembangannya " ucap Sasuke.

Tak jauh dari posisi mereka, dua anak laki-laki sedang memperhatikan mereka bertiga. Sang adik tampak duduk di sebuah batu besar dan sang kakak menyandarkan diri pada pohon.

" Sachi Nii-san "

" Hn? " Respon sang kakak sangat menyebalkan itulah yang di pikirkan Sachihiro.

" Otou-chan dan Ka-chan benar-benar melatih Sarada Nee-chan dengan keras, ya.. " ucapnya

" Sarada Nee-chan sudah membangkitkan Mangekyo sharingan. Tingkat tinggi dalam mata Sharingan, perlu latihan khusus. Sebentar lagi giliran kita, siapkan dirimu " ucap Sachi

" Hah.. aku bahkan belum membangkitkan Sharingan milikku. Aku iri denganmu dan Sarada Nee-chan " ucap Sachihiro seraya turun dari batu besar yang ia duduki

Sachi berjalan mendekati sang adik lalu memberikan ketukan di dahi. Simbol kasih sayang tertinggi di dalam keluarganya.

" Aduh, nii-san! " Keluh Sachihiro seraya memegang dahinya.

" Hei, ingatkan kata ka-chan. Kita tidak boleh iri pada satu sama lain, kita semua sama. Kita adalah Uchiha. Ingat itu " ucap Sachi mengingatkan sang adik. Sakura selalu mengajarkan mereka bertiga untuk tidak saling iri satu sama lain, bahkan Sakura benar-benar adil dalam membagi kasih sayang kepada ketiga anaknya. Sasuke juga tidak membedakan cara melatih anak-anaknya baik itu perempuan ataupun laki-laki semaunya dia sama ratakan . Dia hanya tidak ingin kejadian di masa lalunya terulang. Sachihiro tersenyum lalu membalas mengetuk dahi sang kakak.

" Arigatou, nii-chan! "

Disisi lain, mata sarada mulai mengeluarkan darah yang menandakan dia sudah mencapai batas penggunaan Mangekyo sharingan miliknya. Mata Sharingannya memudar perlahan dan menjadi mata Sharingan dengan 3 tomoe. Sasuke dan sakura berjalan mendekati Sarada. Sakura dengan cepat menggunakan ninjutsu medisnya untuk mengobati mata Sarada. Sasuke sudah menjelaskan resiko dari penggunaan Mangekyo sharingan kepada Sakura, maka dari itu Sakura bertindak cepat.

" Arigatou, mama "

" Istirahatlah, sebentar "

" Tidak bisa, aku belum mencapai apa yang kuinginkan " ucap Sarada seraya berusaha bangkit.

Sasuke memperhatikan putrinya dengan seksama. Banyak luka di tubuhnya akibat melawannya sekaligus melawan sakura. Tetapi Sasuke akui kemampuan anaknya mulai berkembang dan analisanya semakin tajam. Tetapi, dia belum terbiasa dengan mangekyo sharingannya. Bahkan Sarada belum bisa membangkitkan susanoo ataupun amaterasu.

I'll Be Waiting For You || Uzumaki Boruto x Uchiha Sarada Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang