Chapter 29

4.2K 268 78
                                    

Suara goresan pena dan kertas memenuhi ruangan milik hokage. Naruto tampak sibuk menulis beberapa dokumen dan juga menandatanganinya. Setelah kalimat terakhir selesai Naruto menyandarkan tubuhnya ke kursi miliknya menarik napas lalu menghembuskannya perlahan. Tangannya benar-benar lelah menulis tumpukan dokumen akibat dari tidak adanya komputer yang biasa ia gunakan.

Tok.. tok..

" Masuk "

Decitan pintu kayu menyapa indera pendengaran Naruto. Sasuke muncul dari balik pintu membawa dokumen di tangan kanannya membuat Naruto menghela napas lelah. Baru saja Shikamaru masuk ke ruangannya dengan setumpuk dokumen sekarang Sasuke juga membawa tumpukan dokumen.

Brak

" Aku butuh tanda tanganmu " ucap Sasuke menaruh dengan kasar dokumen itu ke meja Naruto. Naruto memasang wajah memohonnya kepada Sasuke namun pria dingin itu nampak tidak peduli sama sekali.

" Aku ingin istirahat sebentar-ttebayo " keluh Naruto

" Cepat tanda tangani! Aku butuh sekarang, usuratonkachi! "

" Urusai! Aku ingin istirahat " ucap Naruto

Naruto bisa merasakan punggung dan lehernya yang kaku akibat dari posisi duduk yang terlalu lama ditambah dirinya masih dalam proses pemulihan dan juga berada di bawah pengawasan kesehatan Sakura dan hokage kelima.

Sasuke menghela napas lelah menghadapi sifat Naruto. Naruto sudah kepala tiga tapi sifat kanak-kanakannya masih nempel di dirinya.

" Bagaimana soal Kawaki? " tanya Sasuke. Dirinya tiba-tiba teringat akan pemuda itu yang sekarang berada di penjara dan hanya boleh di jenguk oleh hokage ataupun orang yang diizinkan oleh hokage itu sendiri.

" Para kage yang baru dari ketiga desa lainnya masih membutuhkan waktu untuk memutuskan hukuman apa yang pantas untuk Kawaki " ucap Naruto. Sejujurnya Naruto berharap Kawaki bisa di maafkan oleh yang lain, bagaimana pun Kawaki juga anaknya walaupun anak angkat.

" Jangan terlalu berlarut-larut " ucap Sasuke

" Aku tahu-ttebayo! "

Tap

Tap

Tap

Terdengar derap langkah yang terburu-buru menuju ruangan milik Naruto. Himawari muncul dari balik pintu dengan peluh yang membasahi keningnya.

" Papa! "

" Himawari?! Kenapa kau berlarian seperti itu? " ucap Naruto khawatir

" Oni-chan sudah sadar!! " ucap Himawari

Naruto bangkit dari kursinya dan berlari mendekati Himawari.

" Kita harus kesana! Ayo Sasuke, Himawari! "

Mereka bertiga berlari menuju rumah sakit yang tidak terlalu jauh dari kantor hokage. Rasa lelah yang menyelimuti Naruto seakan-akan sirna setelah mendengar putranya bangun dari tidur panjangnya. Hatinya benar-benar senang.

--

Tes

Boruto membuka matanya dan mendapati dirinya berada di bawah alam sadarnya. Boruto melihat ke sekelilingnya dengan waspada.

" Boruto.. "

Boruto kenal suara ini.

" Toneri-san! "

Toneri tersenyum ke arah Boruto. Boruto melangkah kan kakinya mendekat ke arah Toneri.

" Toneri-san, aku ingin menanyakan satu hal " ucap Boruto

I'll Be Waiting For You || Uzumaki Boruto x Uchiha Sarada Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang