Kriet..
" Shikadai, kau mau kemana? " ucap Temari saat mendapati putranya berdiri di depan pintu.
" Mencari udara segar " ucap Shikadai sekenanya
" Tapi sebentar lagi hu- "
Belum selesai Temari menyelesaikan kalimatnya sang putra sudah menghilang di balik pintu. Sejak pulang dari kantor hokage Shikadai berdiam diri di kamarnya bahkan dia tidak keluar untuk makan sekalipun. Temari sangat mengerti perasaan anaknya saat ini, kehilangan seorang temannya sangatlah menyakitkan tetapi melihat shikadai sampai seperti ini tentu Temari sangat khawatir. Dia berharap Shikamaru segera pulang untuk menasehati putra mereka.
Shikadai berjalan mengikuti kemana kakinya ingin melangkah sampai ia berhenti di kedai hamburger yang biasa ia beli bersama Boruto.
" Shikadai, ayo kita beli yang paling pedas!!
Menutup matanya sesaat kemudian ia berjalan masuk ke dalam. Hamburger dengan tambahan saus extra pedas menjadi menu yang di pilih oleh Shikadai. Orang-orang mungkin akan mengiranya sedang mencari penyakit karena memakan makanan yang pedas.
" Ini pesanannya 2 hamburger dengan saus extra pedas "
" arigatōgozaimasu " ucap Shikadai.
Lagi-lagi Shikadai mengikuti kemana langkah kakinya akan membawanya dan di sini lah dia sekarang. Kereta petir milik Konoha, lebih tepatnya ia sedang duduk di atas kereta tersebut.
Terpaan angin malam nan dingin membelai wajah sang pemuda Nara itu. Wajahnya terdongak melihat ke arah langit yang sedang menyembunyikan keindahannya. Bahkan langit pun mengerti akan isi hati Shikadai saat ini.
' Akhirnya aku dapat hamburger limited edition dengan cabai hijau-ttebassa!!! '
' Kenapa aku harus mengikutimu, merepotkan '
' Eh? Kau tidak mau memakannya? '
' Siapa yang bilang tidak? '
" Uhuk.. argh.. "
Shikadai terbatuk saat rasa pedas itu memenuhi indera pengecapnya.
" Pedas! Makanan macam apa ini " ucapnya dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
Shikadai menundukkan dirinya. Dia ingin sekali berteriak melampiaskan rasa sesak di dadanya. Walaupun Boruto terkadang sangat merepotkan tetapi bagi Shikadai Boruto adalah temannya dan memiliki tempat tersendiri baginya di bandingkan dengan Inojin dan Cho Cho.
" Ayah sudah menduga kau ada di sini, Shikadai "
Shikadai menegakan kepalanya mendengar suara orang yang ada di depannya.
" Oyaji.. "
" Saat aku sampai rumah ibumu langsung memberitahuku tentang kondisimu " ucap Shikamaru.
" daijōbudesuyo.. " ucap Shikadai seraya bangkit untuk berdiri.
Shikamaru mengamati sang putra dan melihat ada 2 hamburger di tangannya tak lupa jejak air mata yang membekas di pipinya. Hanya satu kesimpulan yang tepat.
" Keluarkan lah " ucap Shikamaru. Shikadai menaikkan alisnya bingung.
" Menyesakkan bukan? Tidak akan ada yang mendengarmu dari sini. Pulanglah ketika sudah selesai aku dan ibumu akan menunggu di rumah " ucap Shikamaru kemudian menghilang dari pandangan Shikadai. Shikadai sudah tidak bisa menahan rasa berkecamuk di dadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be Waiting For You || Uzumaki Boruto x Uchiha Sarada
FanfictionHighest ranking : #1 Borusara #1 Boruto #1 uchihasasuke -- I'll wait for you, because I trust you, Boruto" - Uchiha Sarada " I'm sorry for making you wait " - Uzumaki Boruto All Character always belongs to Masashi Kishimoto. Anime : Boruto : Naruto...