Chapter 10

2.8K 201 10
                                    

" Jadi begitu... "

Naruto mengangguk setelah mendengar penjelasan Sasuke mengenai penyelidikan di Iwagakure selama 1 bulan ini. Tangannya yang sedari tadi ia letakkan di dagunya kini terlipat di depan dada. Lalu ia menyandarkan punggungnya ke kursi hokage yang selalu ingin dia capai sejak kecil.

Sasuke menjelaskan bahwa Iwagakure sedang membangun sebuah lab penelitian yang di lengkapi dengan kekkai sebagai pelindung wilayah itu sehingga Sasuke tidak bisa menyelidiki lebih lanjut apa yang ada di dalam lab itu. Hal yang paling mengkhawatirkan adalah ditemukannya jejak cakar yang sebagaimana kita ketahui itu adalah media berpindahnya Code. Musuh mereka yang masih belum di ketahui bagaimana kekuatannya.

" Arigatou, Sasuke.. " ucap Naruto.

" Tidak perlu berterimakasih, itu memang sudah tugasku " ucap Sasuke.

" Aku akan mengutus Jounin untuk menyelidiki tanda cakar " ucap Naruto

" Kau menemukan tanda yang lain? " tanya Sasuke

" Ya. Di sisi barat dan timur desa kita " ucap Shikamaru yang baru saja memasuki ruangan Naruto dengan setumpuk dokumen di tangannya. Shikamaru memberikan dokumen itu kepada Naruto untuk ditanda tangani.

" Souka.. " ucap Sasuke

tok.. tok..

" Masuk " ucap Shikamaru

Terdengar suara decitan pintu yang terbuka. Seorang pemuda berambut hitam memasuki ruangan milik hokage itu tak lupa lambang uchiha terukir di punggungnya.

" Oh, otou-san. Sejak kapan otou-san tiba? " ucap Sachi tak percaya melihat keberadaan ayahnya. Biasanya Sasuke akan memberitahu mereka jika ingin pulang melalui elang miliknya dan ibunya akan sangat repot mendekor rumah menjadi taman bunga Lily.

" Baru saja. Ada keperluan apa kau di sini, Sachi " ucap Sasuke memandang lurus putranya itu.

" Oh, aku ingin melaporkan misiku bersama timku. Hokage-sama, misi di Negara Lembah berhasil kami laksanakan. 2 anggota kami terluka dan sudah ditangani oleh tenaga ninja medis. Akemi sensei mendapat misi mendadak jadi aku yang mewakilinya " ucap Sachi kemudian menunduk hormat kepada Naruto.

Berbeda dengan Sasuke yang dulu, Sachi masih memiliki sopan santun karena Sakura benar-benar mendidiknya dengan baik soal tata krama walaupun sikap dingin sasuke tetap menurun padanya. Tidak seperti Sasuke yang bahkan memanggil Kakashi, gurunya tanpa embel-embel sensei atau rokudaime. Bahkan kepada temannya yang sudah menjabat menjadi hokage pun dia jarang memanggilnya Hokage-sama. Ya setidaknya Sasuke bernapas lega anaknya tidak memiliki sikap buruknya.

" Terima kasih, Sachi. Kau bisa istirahat sekarang " ucap Naruto. Sachi mengangguk, sebelum meninggalkan ruangan hokage. Sachi berdiri di depan ayahnya dan berkata

" Aku akan bilang pada ka-san kalau otou-san sudah kembali. Hah.. sepertinya rumah akan penuh dengan bunga Lily lagi. Aku pergi dulu otou-san " ucap Sachi yang sukses membuat muka Sasuke memerah tak lupa gelak tawa Naruto dan Shikamaru. Jarang sekali mereka melihat seorang uchiha seperti Sasuke memerah karena malu.

Naruto menarik napas untuk menghentikan tawanya, dia memalingkan wajahnya melihat ke arah bingkai foto yang terpajang di meja kerjanya. Lebih tepatnya ke foto sang putra, hari ini adalah hari ulang tahunnya. Bangkit dari tempat duduk kebanggaannya Naruto mengenakan jubah hokage miliknya. Dia harus pulang, Hinata pasti sudah menunggunya.

" Shikamaru bisa kau ambil alih sebentar " ucap Naruto

" Aku mengerti " ucap Shikamaru

" Baiklah aku juga akan pergi " ucap Sasuke.

I'll Be Waiting For You || Uzumaki Boruto x Uchiha Sarada Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang