Cuit-cuit, cuit-cuit!
Kicauan burung yang saling menyahut satu sama lain terangkai menjadi sebuah melodi yang mengiringi terbitannya sang surya. Sinarnya dengan lihai menyelinap masuk melewati celah tirai sebuah kamar perawatan. Satu di antara dua orang yang berbaring di tempat tidur itu menggeliat karena tidur nyenyak nya terganggu dan yang satunya tampak semakin mengeratkan pelukannya.
Namun, matahari yang semakin meninggi membuat cahayanya semakin terang dan mau tidak mau orang tersebut membuka matanya. Sekilas dirinya memperhatikan ruangan yang di dominasi dengan kayu dan juga orang yang ada di sebelahnya yang memeluknya dengan posesif.
" Aku benar-benar tidur bersamanya " ucapnya seraya memandang pemuda yang ada di sampingnya. Tidurnya begitu nyenyak dan mulutnya yang sedikit terbuka disertai dengan dengkuran halus membuatnya tertawa kecil.
Tangan itu terulur untuk menyingkirkan beberapa helai surai kuningnya yang menutupi wajah pemuda itu. Jarinya perlahan mengusap bekas luka yang ada di mata pemuda itu.
" Kau melewati jalan yang berat ya, Boruto "
Perlahan dirinya menyingkap tangan Boruto yang begitu erat memeluknya. Setelah terbebas dari Boruto. Dirinya merapikan penampilannya sebentar lalu berjalan keluar ruangan dan semaksimal mungkin tidak membuat suara yang berisik khawatir pemuda itu terganggu.
" Aku pergi dulu.. "
--
Boruto membuka matanya setelah ia mendengar suara pintu tertutup. Senyuman terukir di bibirnya diiringi dengan ingatan semalam yang tidak akan pernah ia lupakan selama hidupnya.
" Astaga.. aku semakin mencintaimu, Sarada " ucapnya pada dirinya sendiri.
Kriet..
" Kau sudah bangun, Boruto "
Boruto mendapati sang ayah yang mengunjunginya bisa terlihat di belakang ayahnya terdapat beberapa Shinobi penjaga dan juga Shikamaru. Perasaan Boruto sedikit tidak enak setelah menyadari raut wajah sang ayah yang terlihat berbeda dari biasanya.
" Boruto.. kau akan di interogasi " ucap Shikamaru. Sang penasehat sangat peka akan keadaan dan bagaimana perasaan Naruto maka dari itu dirinya lah yang mengatakan hal itu.
" Hasil pemeriksaan mu sudah keluar dan kau dinyatakan sudah bisa mengikuti proses hukum yang ada " ucap Naruto
Boruto turun dari tempat tidur dan langsung menyerahkan tangannya untuk di ikat dengan jutsu khusus mengingat di tangannya terdapat segel karma. Naruto memandang Boruto dengan tatapan sedih bagaimanapun putranya sudah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan dunia dan bahkan menghidupkan dirinya kembali. Entah apa yang di pertaruhkan oleh Boruto untuk melakukan jutsu berbahaya itu, karena Boruto tidak menceritakan hal itu padanya.
" Nanadaime.. kenapa wajah anda menyedihkan sekali? " ucap Boruto
" Boruto! Kau harus sopan dengan ayahmu! " ucap Shikamaru mengingatkan
" Di hadapanku sekarang adalah Nanadaime, hokage desa ini. Jika di rumah dia adalah ayahku.. dan aku sekarang adalah Shinobi Konoha yang siap menerima hukuman bukan seorang putra dari Naruto Uzumaki.. tou-chan selalu ingin aku bersikap seperti itu bukan? Hehe " ucap Boruto diiringi dengan tawa kecil di akhirnya
Naruto sedikit terkejut melihat perubahan sikap Boruto. Naruto tersenyum kecil kemudian mengusap rambut putranya itu.
" Jangan bersikap seperti ini padaku-ttebassa! "
Mereka semua berjalan keluar dari ruangan milik Boruto menuju tempat interogasi yang selanjutnya akan di jalani sidang penentuan hukuman untuk para Shinobi yang melakukan kesalahan dan tentu akan di hadiri oleh kage dari desa lainnya bahkan hokage kelima dan keenam akan turut hadir. Para saksi dari desa Konoha maupun desa lainnya akan turut hadir ke sidang hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be Waiting For You || Uzumaki Boruto x Uchiha Sarada
FanfictionHighest ranking : #1 Borusara #1 Boruto #1 uchihasasuke -- I'll wait for you, because I trust you, Boruto" - Uchiha Sarada " I'm sorry for making you wait " - Uzumaki Boruto All Character always belongs to Masashi Kishimoto. Anime : Boruto : Naruto...