Chapter 17

2.5K 187 7
                                    

" Sasuke! " terdengar suara teriakan Kiba menggema di seluruh hutan. Kiba dan Akamaru terlihat berlari ke arah Sasuke setelah mencium bau anyir darah yang cukup menyengat di sekitar laki-laki uchiha itu. Sai yang mengudara di atas pun ikut turun dari burung yang di gambar menggunakan jutsunya untuk menghampiri Sasuke dan Kiba.

" Huh.. kenapa aku mencium bau darahnya menyengat sekali " ucap Kiba seraya mengibas-ngibaskan tangannya di sekitar hidungnya. Baunya benar-benar menyengat bahkan Akamaru anjingnya ikut menutup hidungnya karena merasa terganggu.

Duk!

" Sasuke! " pekik sai lalu menghampiri pemimpin klan uchiha itu yang jatuh berlutut dan betapa terkejutnya Sai saat melihat sebuah pedang tertancap di perut Sasuke.

" Kau terluka?! Kita harus segera ke rumah sakit " ucap Sai kemudian menggambar hewan untuk mempercepat pergerakan mereka.

" Choju Giga "

Sebuah burung muncul dari lukisan yang di buat oleh Sai dan perlahan Sai membopong Sasuke untuk naik ke hewan tersebut.

" Siapa yang melukaimu hingga seperti ini, uchiha? Bukankah kau tidak tertandingi? " Cibir Kiba yang ada di sebelahnya. Bukan Kiba namanya kalau tidak mencibir seseorang terutama untuk Sasuke dan Naruto dia tidak akan menahan mulutnya untuk mengejek mereka berdua.

" Urusai. " Balas Sasuke

" Aku dan Akamaru sempat mencium bau Boruto di sekitar sini, tapi sekarang tertutup oleh darahmu, hah.. aku harus mengulang lagi " keluh Kiba. Sasuke hanya diam tidak berminat menanggapi ucapan Kiba yang menurutnya sangat berisik.

--

Perlahan-lahan matahari menyembunyikan sinarnya dan  bulan bersiap untuk menggantikan posisinya. Seorang kunoichi terlihat duduk di tempat tidurnya memandang ke arah jendela melihat betapa indahnya bulan malam ini. Tapi baginha hari ini adalah hari yang melelahkan terlalu banyak hal yang terjadi dalam satu waktu.

" Sarada, ini obatmu "

Seorang ninja medis masuk ke ruangan Sarada dan menaruh obat miliknya di nakas.

" Arigatou, Shizune obasaan " ucap Sarada

" Hei.. jangan berterima kasih seperti itu .. baiklah aku pergi dulu " ucap Shizune kemudian dia keluar dari ruangan milik Sarada.

Sarada kembali menyandarkan tubuhnya di sandaran ranjang rumah sakit matanya menerawang mengingat hal yang ia dengar hari ini. Sarada mendapatkan kabar bahwa Ayahnya terluka saat menjalankan misi dan sekarang sedang di rawat. Sarada sudah menjenguknya beberapa saat lalu tapi dia tidak melihat kedua adiknya.

" Kemana mereka, shannaro! Membuatku khawatir saja " ucap Sarada

Kepalanya benar-benar pusing memikirkan kedua adiknya yang belum juga kembali. Kemudian dia teringat perbincangannya dengan Mitsuki. Mitsuki sempat menjenguknya karena kebetulan ruangan mereka bersebelahan. Mitsuki datang menemuinya dan mengatakan semua yang dia amati selama pertarungannya dengan Boruto di hutan barat.

Mitsuki berkata bahwa gaya bertarung Boruto sangatlah berbeda. Mengingat Boruto masih memiliki darah Hyuga dan sudah pasti memiliki ciri khas tersendiri dalam hal taijutsu. Sarada mencoba menggabungkan informasi miliknya dan Mitsuki untuk mendapatkan kesimpulan. Dalam pengamatannya waktu itu Boruto yang tidak mengetahui jutsu Amaterasu cukup mengundang kecurigaan Sarada, bagaimana tidak saat genin dulu mereka di tugaskan untuk mencari zetsu putih dan saat terdesak ayahnya membantu mereka dengan jutsu itu membakar habis zetsu putih tanpa sisa.

Dan sangat jelas Boruto melihat Amaterasu bahkan Konohamaru sempat menjelaskan secara singkat tentang jutsu itu. Lalu saat Sarada mengambil resiko untuk maju menyerang dia melihat tubuh Boruto yang semakin memudar dan tanda karma di tangannya berubah menjadi putih padahal, seingatnya milik Boruto berwarna biru gelap.

I'll Be Waiting For You || Uzumaki Boruto x Uchiha Sarada Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang