🐱17

2K 171 337
                                        

80+ vote180++ comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

80+ vote
180++ comment

Kalo pun dah lebih dari target, masih boleh dikasih comment

Lebih banyak lebih baik

GAK MAU COMMENT?

MINIMAL KASIH VOTE YA...

JANGAN NUMPANG BACA TERUS PERGI TANPA MENINGGALKAN JEJAK

NYEPAM JUGA GAPAPA AWOWKWKWK...

°°°

Ketika sinar mentari memancar dari celah tirai jendela, kelopak mata Yoona tak bisa lagi tertutup. Sinar dari sana terlalu silau, mengalahkan rasa kantuk. "Ooh ya ampun, eunghhh..." Percayalah bahwa percintaan hebat semalam serasa mematahkan semua bagian tulang-tulang di tubuh Yoona. Suara Yoona masih parau akibat ia berteriak keras berulang kali — menerima benda tumpul bergerigi milik William di dalam tubuhnya.

Di hadapan si gadis manusia, ada keturunan dewi dengan pahat rupawan yang masih memejamkan mata. Obsidian berkilau Yoona memandangi manusia rupawan setengah dewa kucing. Seulas sudut bibirnya terangkat — tersenyum memandangi William yang masih memejamkan mata. Lentik jemari Yoona bergerak mengarah pada surai-surai oranye William. Yoona memainkan helaian warna rambut terang William kemudian beralih membelai paras rupawannya dengan ujung-ujung jemarinya.

Pria kucing di sebelah Yoona terlihat sama seperti saat pertama kali mereka berjumpa. William dalam keadaan telanjang, tidak ada sehelai benang menempel di tubuhnya. Definisi kucing tertampan dengan tubuh yang indah mungkin itu cocok dianugerahkan padanya. Percintaan semalam lebih hebat daripada saat pertama kali melakukannya. Tidak ada pengaruh alkohol dalam diri Yoona, mereka sama-sama sadar untuk sepakat melakukan hubungan intim.

Sentuhan ujung jemari Yoona mengusik kesadaran William. Perlahan sang rupawan setengah dewa membuka matanya. Apa yang William lihat ketika indera penglihatnya terbuka adalah wanita beparas cantik tengah memandangi wajahnya. "Yoona..." Sebutnya, kata pertama William setelah sadar dari lelapnya tidur.

"Apa semalam aku membuatmu sakit lagi?"

Yoona menggelengkan kepalanya, lentik jemarinya masih mengelus bagian wajah pria kucing yang saling menghadap dengannya. "Tidak, aku tidak apa-apa." Suara Yoona terdengar serak dan lemah.

"Yoona tidak terburu-buru hari ini?"

"Tidak, aku mendapat jatah hari libur dengan pekerjaanku, kampusku juga libur hari ini."

"Hmm... teman kurirku juga bilang kalau aku tidak usah masuk kerja hari ini."

Semakin hari, William mengalami peningkatan memahami bagaimana manusia di muka bumi hidup. William mulai kerja keras mencari uang setelah mendengar apa yang Yoona katakan jauh-jauh hari sebelumnya. Yoona akui itu dengan acungan jempol untuk si manusia kucing. "Oh ya Willy, kau kan bekerja — bagaimana caranya kau menghubungi teman-teman kerjamu kalau ada apa-apa?"

[M] He's My CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang