[🔞Mature Content🔞]
Yoona menemukan kucing liar dalam perjalanan pulang. Ia kasihan dengan kucing oranye yang lusuh dengan banyak luka di tubuhnya. Kucing itu dibawanya pulang, Yoona merawatnya sampai si kucing oranye kembali sehat dan menggemaskan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
No silent readers please!!!
VOTE/COMMENT
SPAM COMMENT BOLEH!!!
°°°
Strategi baru telah direncanakan William dan sang ibunda. William tak akan sendirian untuk menghadapi Mantikora lagi, begitu juga dengan Bast. Jika biasanya ia hanya bertindak sendiri untuk melumpuhkan monster garang yang super berbahaya bagi umat manusia itu. Langit terus menunjukkan gelap yang memudar, tak terasa ini sudah pukul tiga pagi dari semenjak rentetan kejadian mengerikan dalam satu malam. "Sehun, kita tak punya banyak waktu. Makhluk penghuni bumi akan segera bangun, matahari akan segera terbit dalam waktu yang tidak lama lagi." Bast mengingatkan untuk segera menyelesaikan misi ini. "Ayo kita selesaikan masalah ini segera!"
"Baik Eommoni!"
Ksatria kucing yang gagah berani kembali naik pada puncak dari formasi para kucing yang bahu-membahu saling menumpuk demi membentuk wujud kucing raksasa itu. Sang jendral panglima perang menatap tanpa rasa takut, helai-helai oranyenya berterbangan di udara akibat embusan nafas disertai bunyi mengaung yang hebat dari Mantikora.
"Mau mengaung sekuat apapun aku tidak takut, kau itu sama-sama dari familia felidae. Nenak moyang kita sama." William mengolok-olok si singa besar dengan sayap dan ekor sengat itu.
"Kau menunjukkan dirimu singa, berarti sama saja kau itu kucing."
"Hanya saja suara dan ukuranmu lebih besar."
"Untuk apa aku takut."
William mengepalkan tangannya, urat-urat kasarnya nampak dengan garis yang tegas. "Aku akan menghabisimu sekarang juga!"
Hoop...
William meninggalkan pijakkan kakinya dari kepala para kucing dalam formasi. Ia melompat — salto di udara mendekat pada wajah Mantikora. Jika sudah dalam situasi seperti ini, Bast pun ikut beraksi jika putranya sudah ada pada fase ini. Dari punggungnya, ia keluarkan rantai raksasa nan kuat, membelit tubuh William agar bisa mengendalikkan arah di mana William harus menyerang nantinya.
"Haa.. tidak kena, tidak kena!"
Manusia kucing meledek musuhnya dengan eyelan dan juluran lidah. "Hei, jangan bertindak kekanak-kanakan!" Protes Bast melihat putranya bisa bermain-main di situasi genit begini.
Meooww... ternyata Jendral Oh itu kadang seperti anak-anak ya meooww...
Hahhahaa iya meooww... padahal sudah punya istri dan sebentar lagi akan punya anak ya meoow... meooww...