Dikasih patokan macet, gak dikasih malah makin banyak sidernya
Awowkkwkw...
Dahlah
Syukur-syukur kalau bisa
85+ vote
185++ commentKalau enggak ya cukup tahu
Happy reading
°°°
Yoona keluar dari kamar mandi, Yuri masih dilanda keheranan begitu temannya keluar dari kamar mandi dengan wajah seperti terbebani sesuatu yang berat. "Kenapa kau melihatku seperti itu?" Yoona mendadak sensitif — risih ditatap seperti orang yang baru melakukan tindak kriminal. "Apa yang sebenarnya terjadi?" Yuri masih terheran-heran."Sesuatu yang kau curigai karena aku tak mendapat menstruasiaku terjadi."
"H-ha... kau..." Ini sangat mengejutkan bagi Yuri, "Kau hamil?"
"Ssssttt..." Yoona mengangkat telunjuk hingga menempel di bibirnya, sebelah tangannya lagi ia buat untuk membungkam bibir Yuri yang berkata terlalu keras di tempat umum, meski dibekap Yuri tetap mengoceh dengan suara yang tidak jelas. "Jangan terlalu berisik!" Ketus Yoona.
"Jadi, selama ini kau dan William..."
"Kau tahu sendiri jawabannya."
Yuri otomatis shock dengan reaksi mulutnya yang menganga lebar mendapati kenyataan bahwa sahabatnya berbadan dua. "Kukira selama ini William benar-benar polos, ternyata dia menanam benihnya juga." Celetuk gadis berkulit tan dengan santai.
"Lagipula kenapa kalian tidak memakai kondom saat berhubungan?"
"..." Jelas Yoona tak bisa berkutik soal pertanyaan yang ini.
Percuma saja, membeli kondom sama dengan buang-buang uang. William tetap akan membuat lateksnya bocor kalaupun senjata tumpulnya dilapisi alat kontrasepsi seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] He's My Cat
Fanfiction[🔞Mature Content🔞] Yoona menemukan kucing liar dalam perjalanan pulang. Ia kasihan dengan kucing oranye yang lusuh dengan banyak luka di tubuhnya. Kucing itu dibawanya pulang, Yoona merawatnya sampai si kucing oranye kembali sehat dan menggemaskan...