[🔞Mature Content🔞]
Yoona menemukan kucing liar dalam perjalanan pulang. Ia kasihan dengan kucing oranye yang lusuh dengan banyak luka di tubuhnya. Kucing itu dibawanya pulang, Yoona merawatnya sampai si kucing oranye kembali sehat dan menggemaskan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mau lanjut?
Kalo gak dikasih patokan emang gak pada ngevote, rada miris juga sih
Tolong divote dan dikasih komen
180+ comment lanjut!
°°°
Nuansa yang gelap dan kelam di balik ratusan pohon rimbun yang berdiri menjulang tinggi menutupi hutan. Jauh di gua tersembunyi yang ada di balik hutan, Lamia dan pasukannya bermarkas - menantikan kembalinya kekuatan Mantikora yang sudah dijinakan Bast, termakan usia berabad-abad dalam kurungan jeruji yang sangat kuat, sulit ditembus siapapun. Sekian lamanya pula Lamia mencari cara agar Mantikora bisa bangkit dan menunjukkan auman menakutkannya ke seluruh penjuru dunia.
"Bagaimana makanmu hari ini, kucing besarku yang manis?"
Lamia mengulur tangannya masuk ke jeruji, mengusap kepala monster singa terkutuk yang ada di bawah kuasanya. Di tengah kesibukannya menantikan kebangkitan Mantikora, Lamia terus mengumbulkan tumbal untuk asupan kekuatan Mantikora. Setiap mayat-mayat segar yang didapatnya langsung dimasukkan ke kurung besar tempat Mantikora terpenjara.
"Apa informasi yang kau dapatkan hari ini, Kuro?"
Makhluk hitam berwujud cair yang bisa menjelmakan diri sebagai makhluk apa saja itu bernama Kuro. Kaki tangan Lamia yang tercipta dari kutukan ramuan sang penyihir. Mulanya, Lamia ingin menciptakan monster baru tetapi Kuro malah menjadi percobaan yang gagal karena Lamia lupa menyusunkan kerangka tulang untuknya.
Walau hampir Lamia buang, Kuro ternyata bisa dimanfaatkan dengan kekuatannya yang dapat menjelma menjadi apa saja dan mencair seperti lelehan aspal seketika. Lamia mrnjadikan Kuro sebagai tangan kanan untuk mendapat informasi, menjadi mata-mata dalam kehidupan keluarga yang sejatinya hidup selaras berhaluan kanan. Bukan pengkhianat golongan kiri sepertinya.
"Apa kau mendapatkan mangsa pamungkas yang katanya mengandung keturunan bangsa Goyangi?"
"Maafkan aku Nona Lamia..."
Kuro tak mendapat incarannya, "Aku nyaris mendapatkan wanita hamil itu, tapi aku gagal mendapatkannya." Lamia geram, ia mengeluarkan sengatan petir dengan kilatan hijau yang nyaris mengenai Kuro.
"Ah ampun Nona, jangan lakukan itu!"
"Aku belum selesai bicara denganmu!"
Makhluk hitam meminta pengampunannya di hadapan Lamia. "Tolong, aku punya kabar yang lain untukmu. Jangan menyiksaku dulu!" Menarik, Kuro telah menghentikan sengatan-sengatan kilat yang membakar yang keluar dari tangan Lamia.