🐱19

1.6K 155 240
                                        

Masih seperti biasa  syarat lanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih seperti biasa  syarat lanjutnya

80+ vote
180++ comment

Suatu saat bakal naik lagi syaratnya, ayolah vote gratis kok tinggal pencet ☆ di pojok kanan bawah

Lebih bagus lagi kalo dikasih comment hehehe

°°°


Terhenyak dalam diam, William seakan tak bisa berkata-kata saat ini. "Kau tidak mau menjawab?" Yoona mengajak makhluk setengah kucing agar saling menatap matanya. "Kau lupa ingatan atau hanya pura-pura lupa?" Gemas karena reaksi pasif William, Yoona guncang bahu pria kucing di sebelahmya. Tetap saja William tak mau menjawabnya.

"William..."

"Aku tahu kakek tua yang menjaga toko di pasar itu mengenalmu, katakan padaku apa yang terjadi sebenarnya?"

William menghentikan tatapannya, sepasang manik berkilaunya enggan menatap ke depan. William menunduk menghindarkan diri dari Yoona. "Jadi, kau tak mau mengatakan apa rahasiamu padaku?" Desak Yoona, besar harapan ia untuk mendengar kejujuran dari William. Rasa penasarannya berawal dari mengapa dari sekian juta nyawa manusia di dunia ini, William harus muncul di hadapan Yoona — seolah itu adalah sinyal pertanda ada sesuatu yang terhubung di antara keduanya.

"Kau tak mau?"

Hanya bisa mengulum bibir, itulah yang William lakukan sekarang. "Yoona..." Ia mengangkat wajahnya. "A-aku... aku..." Terbata, buntu jalan pikir William tentang masa lalu dan alasannya. "Aku tak bisa mengatakannya, aku tidak ingat." Lagi-lagi yang dikatakan William adalah ia tak ingat dengan asal-usulnya. William menggelengkan kepalanya pelan.

"Tapi..."

William memegang dada sebelah kirinya, "Alam batinku terus mengatakan aku harus melindungimu, aku seperti tak ingin kehilanganmu." William bahkan bertanya-tanya sendiri dengan hatinya, di sana terus mengatakan bahwa ia harus berada di sisi Yoona, William tak kehilangan Yoona. "Aku... merasa menyesali sesuatu, dan penyesalan itu rasanya selalu terarah padamu Yoona."

"Meooww... aku belum tahu apa sebenarnya itu."

Yoona memang diselimuti rasa penasaran, namun memaksa William untuk membuka suara tidak akan membantu. Mendesak si manusia kucing rasanya tak mungkin, ia juga tak mau membebani William andai benar si manusia kucing tak ingat dengan sejarah dan latar belakangnya datang ke bumi manusia.

"Ya sudah, aku tak akan memaksamu mengatakannya jika belum sanggup."

"Tapi, seandainya kau harus pergi meninggalkanku setelah misimu selesai, tolong pamit padaku."

"Jangan menghilang dan pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal."

Kepala William menggeleng ke kanan dan ke kiri. "Aku akan mengingat itu Yoona, seandainya aku harus pergi aku tak mau meninggalkanmu begitu saja." Obsidian Yoona membias dengan air mata yang kini menetes jatuh di pipinya. "Harapanku, kau tak harus pergi jika semua urusanmu selesai. Tinggalah bersamaku William."

[M] He's My CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang