PART 21
[ KEDIAMAN MEW ]
Gulf menggeliat kecil, kakinya masih terasa sakit. Ia membuka matanya, lalu segera duduk. Mengusap kedua matanya, Gulf menatap sekitar.
Deg deg deg.
Ia bisa mendengar suara detakan jantungnya, Gulf beralih menatap jam yang ada di dinding kamar itu.
Matanya membulat saat mengetahui saat ini pukul 20:56 malam. Astaga, apa ia mati suri?
Gulf masih termenung, masih tidak percaya bisa tidur selama itu. Dan ditengah lamunannya, seseorang tiba-tiba bersuara
'' Akhirnya...kau bangun juga ''
Gulf menatap pintu kamar, melihat Mew membawa sebuah piring dan segelas air.
Mew berjalan ke arahnya kemudian duduk di tepi ranjang. Ia meletakkan gelas air itu di atas lemari kecil dekat tempat tidur.
'' Mew kenapa kau tidak membangunkanku ? '' tanya Gulf menatap Mew dengan mata bulatnya, entah mengapa Mew selalu merasa gemas dengan tingkah-tingkah yang tanpa Gulf sadari tengah ia lakukan.
'' Aku membangunkanmu, tapi kau tidak bangun-bangun '' jawabnya, mengaduk makanan yang ada di piring.
'' Benarkah? '' sepertinya Gulf masih setengah sadar, membuat Mew tertawa kecil.
Ia menyodorkan sebuah sendok yang berisi bubur dan potongan-potongan ayam kecil.
Mew mengisyaratkan agar Gulf membuka mulutnya, dan Gulf menurutinya.
Satu suapan masuk.
Gulf mengunyah bubur itu, Mew bisa melihat kerutan di dahi Gulf saat mengunyahnya.
'' Ada apa ? Apa tidak enak ? ''
'' Pahit ''
Mew mengambil gelas air kemudian memberikannya ke Gulf.
Ia menengguk air putih itu dua kali.
Gulf tetap memegang gelas itu dan kembali menerima suapan kedua dari Mew.
'' Aku sudah kenyang '' ucap Gulf dengan masih mengunyah bubur itu.
Mew yang sedang menyiapkan suapan ketiga seketika menghentikan tangannya dan beralih menatap Gulf.
'' Sedikit sekali, kau harus makan untuk minum obat '' Mew menyodorkan sendok itu saat Gulf menelan suapan kedua.
Gulf menghindari suapan itu,
'' Mmmm, sudah tidak bisa masuk '' ia menolak.
Mew menghela napasnya pelan,
'' Satu kali lagi, kau hanya makan dua sendok. ''
Gulf terdiam, menatap selimut di kakinya. Tiba-tiba merasakan tangan Mew menyentuh lembut tangan kirinya yang tidak memegang gelas.
Gulf menoleh, menatap Mew.
'' Satu kali lagi...''
Gulf membuka mulutnya dan menerima suapan ketiga itu.
Mew tersenyum, kemudian segera bangkit untuk membawa piring itu ke dapur. Tidak lama setelah itu, ia kembali masuk dan membawa sesuatu di tangannya.
Gulf menoleh, menatap Mew yang sudah duduk di tepi ranjang itu lagi.
Ia menatap tangan Mew yang membuka bungkusan obat, lalu menyodorkannya. Gulf menerima obat itu dan langsung meminumnya.
Setelah menengguk airnya, Gulf mengembalikan gelas itu ke Mew. Dan lagi-lagi Mew membawa gelas itu ke dapur.
Saat kembali, Mew membawa sebuah baskom di tangannya. Gulf memperhatikan gerakan Mew yang dari tadi sibuk ke sana ke mari.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT ( END ☑️✅ )
RomansaOtak melepaskan zat kimia seperti Dopamin, oksitosin, dan vasopresin. Kimia-kimia tersebut lepas melalui interaksi yang berbeda dan membantu seseorang semakin dekat dengan perasaannya. Seperti obat, semakin banyak waktu yang seseorang itu habiskan b...