A Day Full Of Wounds

1.8K 290 55
                                    

PART 25

Entah mengapa, setiap detik,menit, hingga jam itu terasa begitu lambat.
Gulf masih menunggu.

Bukankah ia memutuskan akan mempercayai Mew-nya ?.

Gulf tidak menyerah, sebelum ia tau apa yang sebenarnya terjadi.

Ia tidak peduli dengan bisik-bisik orang di kampus yang mengatakan bahwa dirinya hanyalah sebuah mainan.

Ia tidak peduli dengan gangguan-gangguan yang Sheel lakukan terhadapnya.

Gulf terus menunggu, mencari, menunggu, mencari dan seterusnya seperti itu.

Beruntungnya, Trys selalu ada. Kehadiran Trys cukup untuk membuat Gulf bertahan hingga saat ini. Setidaknya, Gulf tidak benar benar sendiri.

Seolah seperti bulan muncul pada pagi hari, begitu mustahil hingga orang-orang tidak akan percaya.

Hari itu, Mew kembali.

Ada sebuah rasa yang begitu dalam, yang tidak bisa Gulf jelaskan dengan kata-kata saat melihat Mew kala itu keluar dari mobilnya.

Gulf senang, tentu saja.

Ia berjalan menghampiri Mew, jantungnya tidak pernah berdebar seperti sekarang ini.

Bagaimana cara menjelaskannya ?

Bukan denyut jantung yang berdebar karena senang, bukan juga denyut jantung yang berdebar karena gugup.

Tidak sesederhana itu.

Melainkan denyut jantung karena Gulf takut.

'' M-mew " Gulf memanggilnya, orang itu hanya menatapnya.

Tatapannya begitu dingin, seolah tidak mengenalnya.

'' M-mew...a-aku, a-aku...''

Tiba-tiba seseorang keluar dari mobilnya, ia menatap Sheel yang sekarang menggandeng lengan kanan Mew.

'' Hay Gulf '' sapa Sheel dengan senyum sinisnya.

Gulf terdiam, baru saja ia ingin mengatakan sesuatu tapi Sheel menarik lengan Mew melewatinya begitu saja.

Gulf terpaku.

Tapi...

Ia tiba-tiba berbalik dan mengejar langkah mereka. Gulf menarik lengan kanan Mew dan menatapnya dengan tatapan serius.

Orang-orang yang berdatangan, mulai mencuri pandang ke arah mereka.

'' Kau tidak ingin menjelaskan sesuatu padaku? ''

Lagi-lagi tatapan dingin itu.

Mew berdecak kesal, menatap Gulf dengan tatapan yang Gulf belum pernah ia lihat sama sekali.

'' Kau ini tidak mengganggap aku serius padamu kan ? ''

Gulf kembali terpaku.

Mew tersenyum sinis, menatap tongkat Gulf.

'' Kau benar-benar mengira aku mencintai seseorang yang cacat ? ''

Deg.

Sheel melepas pegangan Gulf dengan paksa, mendorongnya hingga terjatuh di atas tanah itu.

'' Lihat, kau hanya ku dorong dengan pelan tapi kau langsung terjatuh. Apa kau ingin menarik belas kasih dari Mew lagi ?! ''

Mew hanya menatap Gulf, dan berlalu meninggalkannya.

Sheel tersenyum puas saat melihat Mew tidak memedulikan Gulf.

Ia berlari mengejar langkah Mew dan saat sudah hampir di dalam kelasnya, Mew menghempaskan tangan gadis itu dengan kasar.

HEARTBEAT ( END ☑️✅ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang