☀️Farewell and Promise🌻

2.6K 344 151
                                    

Surprise !
.
.
.
.
.
.

PART 41

Mew pulang ke rumahnya.

Pikirannya kalang kabut karena kejadian malam itu, memegang kepalanya Mew berdecak kesal.

'' akkhh! Kenapa aku mengatakan hal seperti itu pada Gulf '' ucapnya menyesal, ia tidak bisa menahan rasa cemburunya.

Mew hanya tidak ingin seseorang mengambil Gulf darinya, tidak.

Bahkan tatapan mata dari orang-orang yang menatap Gulf juga membuat Mew tidak suka.

Apalagi orang itu memeluknya.

Apa karena perpisahan enam tahun itu yang membuat Mew lebih was was dengan keberadaan Gulf ? tapi jika sudah seperti ini, apa yang harus ia lakukan?

Sikapnya membuat Gulf kecewa padanya, tidak.

Mew tidak ingin berpikir yang tidak-tidak.

Ia bangkit dan melepaskan setelan kerjanya, Mew memasuki kamar mandi dan memilih berendam untuk menenangkan pikirannya.

Sementara itu...

Gulf tengah duduk di sofa rumahnya.

Belum mengganti pakaiannya dan ia masih mengerjakan beberapa laporan yang ada di laptop.

Tangannya yang sedang mengetik tiba-tiba terhenti.

Memejamkan mata, kalimat itu kembali terngiang-ngiang.

'' Aku pikir kita harus memikirkan hubungan kita lagi ''

aaa bodoh ! Gulf merutuki dirinya. Seharusnya ia tidak sembarangan mengeluarkan kalimat itu.

Tidak. Aku tidak salah, yang kulakukan sudah benar. Batinnya.

Hubungan tanpa sebuah kepercayaan tidaklah berarti.

Dan hari ini, Mew menunjukkan sikap tidak percayanya pada Gulf.

Bahkan menuduh Gulf yang tidak-tidak.

Menggelengkan kepala, Gulf kembali mengerjakan laporannya.

Berusaha mengusir pikiran-pikirannya tentang Mew.

[][][]

Sudah tiga hari Gulf tidak kembali ke rumah Mew, ia juga tidak membalas pesan-pesannya.

Bahkan tidak mengangkat telefon dari Mew.

Entahlah, Gulf masih marah atau hanya tidak tau harus berkata apa dihadapan Mew.

Seperti sekarang ini, saat Gulf tengah sibuk melayani pesanan – pesanan para pelanggan tiba – tiba seorang pengantar paket menghampirinya.

Gulf menatap pengantar paket itu dengan sebuah bunga yang ia sodorkan padanya.

'' Flowers for my sweetheart ( Bunga untuk kekasihku ) '' Pengantar paket itu membaca tujuan pengiriman bunga tersebut.

Gulf hanya terdiam, tangannya sibuk memencet pesanan di layar.

Pelanggan yang dilayaninya bahkan melirik ke bunga itu.

Jeff mengisyaratkan agar pengantar paket itu memberikan bunga tersebut padanya.

Jeff menerimanya, ia menyodorkan bunga tersebut ke Gulf namun Gulf mengabaikan Jeff.

Mau tidak mau, Jeff meletakkan bunga itu di meja belakang mereka dekat kunci mobil bosnya.

SEMENTARA ITU...

HEARTBEAT ( END ☑️✅ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang