Will, We Be Happy?

1.5K 208 31
                                    

PART 54

Mew memasuki rumah itu dengan lesu, sejujurnya Mew ingin menghindar dari Fely. Namun tentu saja Mew tidak boleh melakukan itu.

Ia harus tahu berterima kasih.

‘’ Mew ! akhirnya kau pulang juga ‘’
Fely berlari menghambur ke dalam pelukannya.

Mew diam, tidak membalas pelukan itu tidak juga melepaskannya.

Perempuan itu mendongak,

‘’ Aku sudah menyiapkan makan malam kita ‘’

Ucapnya seraya melepaskan pelukan itu, Mew tidak berkata apa apa, ia langsung menuju ke arah meja makan.

Menarik kursi, Mew ingin segera pergi dari sana.

[][][]

Malam itu hujan turun membasahi kota Sydney.

Petir dan guntur silih berganti bermunculan, membuat suasana malam di kota Sydney lebih menyejukkan namun terasa menakutkan bagi sebagian orang.

Seperti halnya Fely, perempuan itu mengetuk pintu kamar Mew.

‘’ Ya ? ‘’

Felly membuka pintu, mengintipkan sedikit kepalanya. Ia bisa melihat Mew yang sedang duduk di atas tempat tidur dengan membaca sebuah buku.

Memberanikan dirinya, ia langsung masuk bahkan langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur milik Mew.

‘’ Aku takut sendiri, malam ini aku boleh kan tidur di kamarmu ‘’

Fely tidak bertanya, jauh lebih ke sebuah pernyataan.

Ia bisa melihat Mew menggangguk pelan namun ia tahu laki laki itu sebenarnya tidak ingin Fely ada di kamarnya.

Tapi perempuan itu tidak peduli, ia akan melakukan apa pun keinginannya selama waktu satu minggu itu.

Ah, besok waktunya tinggal enam hari.

Fely memejamkan matanya, berusaha membuat dirinya tertidur.

Ting … Ting … Ting …

Denting jam terus berbunyi walau mereka tidak bisa mendengar denting itu karena diluar sana masih hujan deras.

Dua menit berlalu.

Empat menit berlalu.

Hingga sepuluh menit kemudian, Fely kembali membuka matanya. Perempuan itu belum bisa tidur.

Di sampingnya, ia melihat Mew yang sudah menutup matanya dengan posisi terlentang.

Jantung Fely berdebar kencang, saat ini ia bahkan bisa merasakan aroma tubuh Mew.

Aroma yang selama ini ingin ia rasakan namun tidak bisa karena seseorang yang sudah ada di hati Mew.

Kenapa tidak ?

Fely bangkit dengan perlahan, ia menatap wajah Mew yang sudah tertidur pulas.

Entah apa yang merasuki perempuan itu, Fely melepas tali baju tidurnya dan kini hanya menyisakan lingeri berwarna hitam.

Lingeri yang sangat pas di tubuhnya, dengan kulitnya yang putih mulus.

Ia mengangkat lingeri itu sebatas pahanya dan menaiki tubuh Mew dengan hati-hati.

Tangan Fely kemudian beralih melepas kancing baju Mew satu persatu.

Ia mendekatkan wajahnya dan mulai mencium leher Mew pelan.

Fely menurunkan kedua tali lingeri bagian bahunya, membuatnya terlihat seksi walau Mew jelas jelas tidak melihat pemandangan itu.

Ia kembali mendekatkan wajahnya dan mencium dada bidang milik Mew.

HEARTBEAT ( END ☑️✅ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang