Mengenakan jubah penyihir dan topi runcing miliknya. Bella membaca buku sihir di dalam kereta, dan menggembungkan pipinya dengan kesal.
Meskipun dia masih kesal karena pemberitahuan tiba-tiba yang sangat tidak masuk akal. Bella hanya bisa menurut.
Bahkan gurunya sendiri, Lujin. Mendukung hal ini dengan dalih relaksasi dan Langsung mengantarkan mereka semua ke kota terdekat menggunakan sihir teleportasi miliknya.
Alasan kenapa tidak langsung berteleportasi di dalam ibukota Pohilnasa, itu disebabkan oleh sistem keamanannya.
Siapa tahu nanti ada seseorang penyihir yang meteleportasi bom sihir kedalam ibukota? Karena itulah lingkungan sihir teleportasi dilarang disana.
Meskipun begitu, Lujin sangatlah membantu mereka.
Lingkaran portal teleportasi terdekat setidaknya membutuhkan waktu 3 hari untuk sampai ke ibukota Pohilnasa jika menggunakan kereta kuda. Dan mereka, sekarang hanya membutuhkan waktu selama setengah hari.
Ini waktu yang sangat signifikan.
"Baca bukumu dan berhenti merajuk."
"Hm!"
Duduk dengan santai di dalam kereta sambil memegang pedangnya dengan erat. Thea yang melihat Aertal yang sedang berbicara dengan kuda, kembali menjadi tenang.
Alasan kenapa tidak mengeluarkan Boby, kuda skeleton yang sudah di upgrade menjadi kuda nightmare, adalah karena alasan penampilannya.
Thea tidak tahu berapa banyak orang yang akan berteriak ketika melihat penampilannya.
Selain hal itu, sudah banyak yang terjadi dalam 3 bulan ini.
Sangat banyak.
Pertama, Bella telah berhasil belajar enchanting dari buku yang diberikannya dulu, dan bisa mencasting item miliknya dengan 3 kali timpa.
Contohnya adalah pedang netherite yang berada di tangannya.
Fire aspect, Knocback, dan juga sharpness.
Hanya bisa mencasting 3 kombinasi dan setelah itu Bella tidak bisa melakukannya lagi.
Thea tidak mengerti apa yang dimaksud garis sirkuit sihir, kelenturan tangan, kerapatan doble sirkuit, lapisan sirkuit eksternal dan internal, atau semacamnya. Yang Thea tahu hanyalah Bella masih belum cukup belajar.
Selain hal ini, mereka sepertinya juga mendapatkan teman baru.
Namanya Alvy, sang burung Phoenix.
Namun daripada menyebutkan sebagai burung Phoenix, baik Bella dan Thea lebih menyebutnya sebagai anak ayam api.
Makanan orang ini agak istimewa, yaitu berlian api, atau permata yang memiliki unsur api di dalamnya.
Karena disebabkan oleh faktor keuangan dan semacamnya. Thea hanya memberikan soul fire yang berasal dari hasil pembakaran soul sand, sebagai bahan pangan sehari-harinya.
Melihat bahwa soul sand yang telah terbakar, dan Alvy yang berbaring di dalam lautan soul fire tidak ada habisnya dengan nyaman. Thea berpikir bahwa dia juga telah menghemat tempat tidur sekaligus.
Meskipun efeknya bulu Alvy bewarna nyala api bewarna emas semakin meredup menjadi bewarna hitam. Itu tidak ada perbedaannya sama sekali.
Aertal juga banyak belajar dari buku sihir di akademi ascard.
Meskipun dia hanya bisa mempelajarinya secara diam-diam. Label sebagai raja domba sudah membuktikan kualifikasi miliknya sendiri.
Sekarang dia bisa mengkompensasi angin miliknya semakin kecil, dan meledaknya seperti sebuah bom yang sangat besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minecraft System in a Disruption World
FanfictionDia hanya ingin hidup dengan damai. Menginginkan sebuah rumah yang dapat membiarkan dia berisitirahat. Melihat kebelakang, Semua memanggilnya sebagai.... Raja kesepian.