Mendapatkan guru bahasa

197 52 5
                                    

Melihat bahwa Thea tanpa luka sama sekali di tubuhnya dan membandingkan dengan tubuhnya sendiri. Entah kenapa raja domba telah merasa sangat kalah.

"{Mbak... Kau menang. Aku mengaku kalah.}"

Thea langsung menebas raja domba dengan kecepatan 2 kali lipat.

Raja domba menghindarinya dengan mengompres bola angin, dan meledakannya lagi di dalam tanah.

"BANG!"

Terpental keatas langit lagi. Raja domba melayang di udara sebentar, dan mulai mendengarkan suara itu lagi.

"SREEETTT!!!"

Melihat sekelilingnya dengan panik. Di sudut matanya. Dia melihat Thea memegang sebuah pancingan di tangan kirinya, dan langsung bergegas menuju pepohonan tinggi seperti menggunakan sutra laba-laba.

Thea sampai di pohon tertinggi, dan melihat raja domba yang masih melayang di udara.

Sedangkan untuk raja domba... Dia menelan air liur miliknya dengan susah payah.

Saling tatap satu sama lain dengan diam. Suara serangga yang telah berhenti berbunyi, seolah-olah menahan nafas, semakin membuat raja domba ketakutan.

"Mbak..."

Menahan nafas dan mengedipkan matanya dengan gugup. Raja domba tiba-tiba mendapati bahwa Thea telah menghilang dari pandangannya.

"Mbak?!"

Merasakan sebuah tangan menggenggam kepalanya dengan sangat erat. Raja domba mengangkat kepalanya, dan melihat sepasang mata dingin menatapnya.

"Turun."

Di lempar sekali lagi ke bawah tanah. Kali ini Thea tidak akan melepaskan domba ini sama sekali.

Menggunakan Ender pearl sebelum raja domba menyentuh tanah. Thea memegang kepala raja domba sekali lagi, dan mulai melemparnya ke tanah dengan sekuat tenaganya!

"BAAM!!!"

"MBAAAAAAKK!!!"

Berteriak kesakitan dan merasakan bahwa otaknya akan menjadi bubur padat. Darah mulai keluar dari hidungnya raja domba.

{H-Hentikan...}"

Menggunakan telepati karena tidak bisa berbicara. Meskipun Thea mengerti apa yang saat ini raja domba bicarakan, tangannya tidak berhenti sama sekali.

"BAM!"

"BAM!!"

"BAM!!!"

"BAAMM!!!"

....

Terus membanting raja domba ke tanah sebanyak dia membuat bilah angin untuk menghancurkan tembok kesayangannya. Thea mengangkat kepala raja domba yang penuh dengan darah dirinya sendiri.

Thea menatapnya dengan dingin.

"Katakan alasanku untuk tidak membunuhmu."

Memiliki rahang patah tidak bisa berbicara dan mata yang bengkak tidak bisa melihat dengan jelas. Meskipun kata-kata yang diucapkan oleh Thea tidak dikenalnya sama sekali. Menggunakan telepati, raja domba mulai mengerti.

"{A-Aku bisa mengajarkanmu sihir!}"

Mata Thea mulai menjadi semakin dingin.

"{M-Mbek! Aku b-bisa mengajarkanmu bahasa!}"

Merasakan bahwa cengkraman yang ada di lehernya mengendur sedikit. Raja domba tahu bahwa hidupnya diselamatkan kali ini.

Merasakan hawa membunuh tidak terasa datang lagi dari monster humanoid ini. Raja domba pingsan ditempat.

Minecraft System in a Disruption WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang