Di bekas tempat dulunya bangunan piramid gurun pernah ada. Thea menginjak dada Marsk dengan cukup kuat.
Marsk tertawa tanpa memperdulikan kondisi tubuhnya yang sudah sangat sekarat.
"Semua perjuangan kalian sia-sia saja. Melawan kehendak dunia, kalian tidak akan mendapatkan apapun. Hahaha..."
"Dunia ini sangat rusak..."
"Hanya segelintir orang yang bisa berpikir independen. Apakah kau berpikir kami hanya ingin seperti ini untuk selamanya?"
"Kalian ancient builder, dilahirkan untuk menjadi orang yang sempurna! Kau tidak tahu bagaimana nasib kami, orang biasa, NPC yang bisa dibuang dengan santai!"
"DEWA kami, HEROBINE! Dia menawarkan kita untuk menjadi istimewa! Protagonis di masing-masing cerita mereka sendiri!"
"Dunia ini perlu di rubah... Itu... perlu di remake..."
Menatap Thea yang lagi sedang menginjak dadanya. Darah bewarna hitam keluar dari mulutnya Marsk, dan tertawanya mulai menjadi sedikit mengecil secara perlahan-lahan.
"Kau sadar dengan kondisi tubuhmu saat ini? Apakah... kau merasa lelah?"
Thea tiba-tiba membuka matanya lebar-lebar. Dia langsung tersadar dari kondisi linglungnya.
"Dunia ini... Terlalu memihak kalian... ancient builder... Sekarang... Ini akan berbeda..."
"DUNIA MULAI MENJADI SEIMBANG!"
"HAHAHAHA! KAU TIDAK BISA MENGHENTIKAN KAMI UNTUK TETAP BERGERAK MAJU!"
"Membuka batas dunia! Memunculkan kemungkinan baru yang tidak terhitung jumlahnya!"
"Waktunya sudah datang!"
"TAK!"
Di dalam pengelihatan Thea yang tiba-tiba muncul begitu saja. Seorang pria berjubah hitam, dengan simbol "mata" hampir sama persis dengan Marsk, berjalan keluar dari area tambang dengan sebuah red stone di kedua tangannya.
Jam bewarna putih akhirnya bergerak ke jam sebelas.
"Kami sudah menunggu ini dari sejak lama..."
"Kemuliaan..."
"Kesempatan baru..."
"Kemungkinan tanpa batas!"
Mata Marsk terbuka dengan sangat lebar-lebar. Dia tersenyum dengan gila.
"TAK!"
Jarum jam mulai bergerak ke jam dua belas. Seluruh ruangan putih itu bergetar seperti terkena gempa bumi yang sangat menakutkan.
"Inilah waktunya..."
"UNTUK, SERVER UPDATE!!!"
"HAHAHAHAHAHA...!!!"
Mengatakan hal tersebut dengan sangat bersemangat. Kepala Marsk terjatuh ke tanah tidak berdaya. Dan matanya mulai redup secara perlahan-lahan.
"BANG!!!"
Dengan suara ledakan yang sangat keras. Seluruh dunia Minecraft terguncang dengan sangat menakjubkan!
Tanah tempat Thea berdiri, bergetar dengan sangat keras, seolah-olah dunia ini akan meledak di waktu berikutnya.
"Yang benar saja... Setidaknya biarkan aku tidur beberapa jam." Thea mengeluh tidak berdaya.
"HIIKKKK!"
Boby juga menganggukkan kepalanya dengan setuju. Mereka benar-benar butuh istirahat.
Di lautan overworld yang sangat luas....
Gempa bumi dengan disertai oleh gelombang air tsunami tinggi, dan derasnya air hujan bisa terlihat dimana-mana, yang membuat semua kehidupan laut yang berada disini langsung mati begitu saja.
Di dalam badai yang mengamuk. Sebuah bayangan besar mulai muncul dari dalam kegelapan laut, dan mulai muncul ke atas permukaan secara perlahan-lahan.
"Datanglah kepadaku, Trisula."
Di dalam benteng miliknya Thea. Seorang villager menatap kotak peti inventori milik Thea yang bergerak dengan sangat ganas, dengan ekspresi kebingungan terlukis dengan sangat jelas di wajahnya.
"Bang!"
Kotak peti inventori itu terbuka dengan lebar, dan sebuah trident, langsung melesat ke langit malam yang gelap.
Melaju dengan sangat cepat di dalam langit yang gelap. Trident itu turun ke bawah, dan memecahkan ombak tsunami yang tinggi menjadi dua bagian!
"Selamat datang kembali ke rumah, kawan lama."
Sebuah tangan pucat, memegang trident yang bersinar dengan cahaya hijau dengan sangat erat.
Berdiri di depan dek kapal, dan melihat lautan yang mengamuk. Drowned yang memegang trisula, dan armor bewarna hijau. menebas ke depan dengan penuh wibawah.
"Pergi ke daratan."
Sebuah kapal karang yang baru saja muncul dari dalam lautan. Mulai melaju dengan sangat cepat diberkati oleh dewi laut yang sangat ganas.
Semua drowned dan zombie yang menaiki kapal tersebut, mulai menurunkan tiang layar satu demi satu!
"OUAHHHHH!!!"
"YEAHH!!"
"AAAAHHHHH!!"
Mereka semua berteriak dengan penuh semangat di tengah-tengah badai yang ekstrim!
Di roofed forest...
Woodland mansion yang selama ini diam, mulai memancarkan sinar yang sangat menyilaukan dari setiap sudutnya!
Bangunan ini seperti sebuah cahaya kecil di dalam kegelapan. Membantu seorang penerus untuk menemukan kembali jalan pulang mereka.
Di Nether world....
Zag yang dilengkapi oleh armor emas yang menyilaukan mata. Mulai mengenakan mahkota emas di kepalanya, dan duduk di tatah singgasana sang raja dengan sangat sombong.
Semua Piglin dan zoglin, berlutut di tanah satu demi satu seperti menyambut kedatangan raja baru mereka.
Di Nether fortress...
Rastel yang selama ini diam, membuka matanya, dan mulai melayang turun ke bawah tanah.
"Perang tiba sekali lagi."
Rastel tenggelam kedalam nether fortress, dan mulai menghilang kedalam kegelapan hitam pekat.
Di the end....
Sebuah naga hitam turun dari atas langit, dan langsung mendarat di hadapan sekelompok manusia yang baru saja memasuki tempat ini untuk mengungsi.
Seorang wanita, berambut ungu, turun dari atas naga ender dengan cara berkedip di satu tempat ke tempat lain.
"Halo pendatang baru, selamat datang di end city. Aku harap, kalian akan menikmati masa tinggal di kekosongan ini."
Sekelompok Enderman yang memakai baju zirah besi di tubuh mereka, langsung muncul di belakang gadis tersebut dengan hanya sekali kedipan.
Semua Enderman tersenyum bahagia dengan ekspresi wajah yang sangat ramah.
Dunia Minecraft, berubah.
Semua orang yang tinggal di dunia Minecraft tahu hal ini.
Mungkin banyak yang khawatir dengan masa depan mereka. Mungkin ada juga yang sangat menantikan masa depan macam apa yang akan dibentuk oleh sekelompok kekacauan ini.
Namun...
Di hutan yang lebat di overworld...
Sekelompok pemain yang baru saja muncul dari dalam portal, tersenyum lebar dengan sangat menyeramkan.
"Gamenya dimulai!"
"MARI KITA BERMAIN DENGAN BAHAGIA."
"HAHAHAHAHAHA...!!!"
Para pemain, datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minecraft System in a Disruption World
FanfictionDia hanya ingin hidup dengan damai. Menginginkan sebuah rumah yang dapat membiarkan dia berisitirahat. Melihat kebelakang, Semua memanggilnya sebagai.... Raja kesepian.