Dewa petir membantuku

146 38 0
                                    

Akibat tombak api yang dicasting oleh dalil barusan. Tanah tempat Thea dan Aertal tadi barusan mulai di tenggelamkan oleh lautan api, dan hal ini membuat prajurit yang tidak jauh di sana, mulai berkeringat dengan deras akibat hawa panas yang merajalela.

"Tahan tembakan!"

Uap-uap panas yang ada di tanah mulai menyebar ke atas langit, dan hal ini menyebabkan awan-awan hitam yang ada di langit, berkumpul semakin banyak, dan akhirnya mulai memunculkan hujan secara perlahan-lahan.

Awal mulanya hanya setitik air yang jatuh. Namun kelama-lamaan, air yang jatuh dari langit semakin banyak, dan hujan deras akhirnya tiba.

Menatap dari atas bahwa hujan turun dan mulai jatuh ke lautan api, yang menyebabkan uap-uap panas menaiki langit semakin banyak. Dalil memicingkan matanya, dan tidak mengendurkan sama sekali kewaspadaannya.

Meskipun dia sombong. Dia tidak akan pernah meremehkan lawan apapun. Bagi orang yang seperti itu, mereka sudah di eliminasi saat pembaptisan.

Mungkin karena itu juga semua penyihir di kerajaan ini sangat kuat, dan tidak mengenal kata patah menyerah sama sekali.

Menunggu beberapa saat dan melihat kobaran lautan api dengan seksama. Dalil, tiba-tiba melihat sebuah benda berbentuk bulat hitam, mulai menuju ke arahnya dengan sangat cepat.

Dalil tersenyum.

"(Aku tahu bahwa monster di jurang abbys tidak akan pernah semudah itu untuk kalah.)"

Dalil tahu bahwa dengan kecepatan benda itu menghampirinya. Kesempatan untuk mengindarinya bisa dikatakan sangat mustahil.

Namun... Dalil adalah seorang penyihir.

"[Pelindung.]"

Benda itu mulai muncul di depannya dengan beberapa hitungan detik, dan mulai menabrak pelindung yang dalil buat menggunakan sihir dengan sangat cepat.

Dalil mulai mencasting sihir pelindung lagi, agar pelindung yang dia buat tidak hancur, dan menyebabkan dia kehilangan nyawanya.

Namun yang tidak disangka oleh dalil adalah, dia berpikir bahwa benda bulat itu akan merusak perlindungannya dan menyebabkan dia sendiri kewalahan.

Bukan seperti itu.

Namun....

Thea tiba-tiba langsung muncul di depannya!

Dalil: "!!?!!"

"Aku bilang turun."

Mengayunkan pedang netherite miliknya ke arah dalil dan menebasnya dengan sangat cepat. Dalil yang dilindungi oleh mantra pelindung terpental, dan jatuh ke tanah dengan sangat keras!

"BOOMM!!"

"URGH!"

Tanah di sekitar dalil retak dengan cukup mengerikan. Namun dalil yang dilindungi oleh selusinan sihir pelindung yang dia buat, tidak terluka sama sekali kecuali sedikit terkejut dan tercengang.

Melihat dari atas langit dan menyadari bahwa dalil baik-baik saja dan masih hidup. Thea mendenguskan hidungnya, dan mulai mengambil sebuah senjata.

Trident.

______

"Kamu ingin mengenchant item milikmu?" Sand bertanya dengan penasaran.

Thea mengambil sebuah emerald yang di berikan oleh villager kepadanya secara cuma-cuma dan menyerahkannya kepada sand.

"Kenapa, tidak boleh?"

"Wow, kamu cukup agresif bung. Santai saja, aku hanya ingin memberitahumu bahwa enchanter item itu mustahil. Selain kamu adalah seorang penyihir, maka tidak ada seorangpun yang bisa!"

Minecraft System in a Disruption WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang