Di bawah pohon besar yang bisa menutupi langit dengan ranting daun pepohonannya. Blossom menggoyangkan cangkir teh di tangannya secara perlahan-lahan.
"Hei! Aku kembali!"
Melihat burung api yang sangat besar turun dari langit dan mulai berubah menjadi sosok gadis cantik berambut merah api. Blossom tersenyum.
"Sudah selesai memetakan semua daerah?"
Alvy memasang muka cemberut.
"Sudah aku bilang beberapa kali, aku adalah Phoenix, makhluk agung yang tidak bisa mati! Kenapa kalian semua memperlakukanku sebagai pembuat peta berjalan!?"
"Kamu tidak berjalan, tapi terbang."
Entah sejak kapan, amateur sudah duduk di sebelah blossom, dan memejamkan matanya dengan santai.
Syal compang-camping bewarna-warni biru yang selalu dia pakai, mulai bergerak karena ditiup angin ringan.
"Karena fungsi sayapmu itulah yang membuat pekerjaan ini sangat cocok denganmu."
Mendengar perkataannya amateur, orang yang memerintahnya untuk memetakan semua peta benua di dunia ini. Alvy menggertakkan giginya dengan penuh amarah.
"Ibu! Ayah menggertakku lagi!"
"Kalau begitu datang, dan peluk disini."
Memeluk Alvy yang bertingkah imut kepadanya. Blossom menyipitkan matanya dengan senang, meskipun tangan dan beberapa helaian rambutnya terbakar akibat suhu panas tubuh Alvy.
"Kamu mau teh? Ini memiliki rasa pahit yang sangat enak. Kamu pasti suka." Blossom melihat ke amateur sambil tersenyum manis.
"Aku suka manis."
"Tunggu sebentar, ambillah."
Melihat cangkir bambu yang diisi dengan cairan hijau agak putih, dan helaian daun teh mengambang di atasnya. Amateur tidak tahu harus membuat ekpresi seperti apa.
Meminum teh manis yang baru saja di produksi di tempat. Amateur mengangkat alisnya terkejut, karena memang merasa teh ini sangat manis.
Menggosok rambut Alvy yang membara dengan tangan terbakar, namun di regenerasi beberapa detik. Blossom menyipitkan matanya senang.
"Teh itu menggunakan tanaman yang aku buat menggunakan anggota badanku. Membayangkan kamu meminum cairan tubuhku terasa sangat menyegarkan."
"...."
Amateur tiba-tiba tidak tertarik lagi dengan teh. Dia menyesal.
"Ibu, aku akan terbang sebentar. Cuaca hari ini sangat bagus!"
"Baiklah, hati-hati."
Melepaskan Alvy, dan melihat dia terbang ke atas puncak pohon tinggi. Amateur yang melihat ini, menjadi agak khawatir jika pohon besar ini tiba-tiba terbakar begitu saja.
Amateur memicingkan mata dengan tajam.
Anak ini juga cukup bermasalah.
"Apa yang kamu pikirkan?"
Tersadar dari lamunannya. Amateur Melihat ke blossom yang menyandarkan kepalanya ke pundaknya.
Ekpresi blossom sangat santai seperti dia menemukan sebuah kedamaian miliknya sendiri.
"Aku mencintaimu."
Mendengar perkataan yang terus di ulangi blossom beribu-ribu kali. Amateur hanya bisa memutar bola matanya.
"Aku menganggap kalian semua sebagai anakku." Amateur membuat garis batas.
Blossom tersenyum: "Yah, karena itulah aku masih mencintaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Minecraft System in a Disruption World
FanfictionDia hanya ingin hidup dengan damai. Menginginkan sebuah rumah yang dapat membiarkan dia berisitirahat. Melihat kebelakang, Semua memanggilnya sebagai.... Raja kesepian.