Melihat bahwa para kelompok Piglin itu melepaskan Boby. Thea Melihat Zag dengan tatapan bertanya-tanya.
Dia bertanya dengan bingung.
"Kenapa?"
Zag menaiki Hoglin, dan menatapnya sambil tersenyum.
"Kau terlalu lemah."
Thea tiba-tiba terdiam membeku.
Zag berbalik, dan pergi bersama dengan kawan-kawannya.
"Dua orang yang berasal dari overworld menaiki Ghast datang kesini barusan. Mereka menuju nether fortress. Jika kau penasaran dengan identitas "pemain" kau bisa pergi ke sana juga. Hah! Mereka mungkin tidak akan menyambutmu terlalu ramah."
"Kau datang terlalu cepat, nak."
"HAHAHAHAHA...!!!"
Tertawa dengan liar, diiringi oleh teriakannya menjerit Piglin di sekitarnya. Zag mulai menghilang secara perlahan-lahan.
Thea menurunkan pedang netherite miliknya.
Tanpa disadarinya sendiri, tangannya mulai bergemetar ketakutan.
"HIIIIKKKKKK!"
Merasakan kepalanya langsung disenggol oleh Boby, mencoba berusaha untuk menghiburnya. Detak jantung Thea mulai tenang secara perlahan-lahan.
"Terima kasih."
"HIIIIKKKKKK!"
Menepuk kepala Boby beberapa saat untuk menenangkan detak jantung miliknya. Thea kembali menunggangi Boby.
"Ayo kita pergi. Tujuan berikutnya adalah nether fortress."
Meskipun Thea masih ketakutan akibat peristiwa tadi, dia tetap melanjutkan pencariannya untuk mencari sand.
Thea adalah orang yang tidak bisa menolak permintaan bantuan orang lain.
Selain itu kepala desa dan sand sudah banyak membantunya selama ini. Jika sand terjadi apa-apa maka Thea akan merasa sangat bersalah.
"Kita berangkat."
"HIKKKKKK!!!"
Mengangkat kepalanya untuk melihat air lava terjun yang sangat besar. Thea melihat siluet bangunan nether fortress dengan tatapan ketakutan sekaligus penasaran.
"[Pemain.]"
Mungkin dia bisa menemukan jawaban yang dia inginkan disana.
Dengan teriakannya Boby yang melengking, dan doa di dalam hati Thea agar mereka tidak menemukan musuh kuat lagi. Mereka pergi ke nether fortress dengan sesuai petunjuk Zag.
______
Nether fortress.
Tempat ini pernah dikunjungi Thea sebelumnya. Namun jika dibandingkan dengan kondisi yang dia temui dulu, nether fortress yang satu ini sangat berbeda.
Nether fortress yang pernah dikunjungi oleh Thea sebelumnya tidak pernah terlihat sama sekali wither skeleton.
Tidak dimanapun.
Bahkan ketika Thea membongkar semua area benteng, dia tidak menemui keberadaan makhluk ini sama sekali.
"KENAPA... UHUK! UHUK! Ah.... Kau sangat kuat..." David bertanya dengan darah keluar dari mulutnya.
".... Karena kalian lemah."
Melihat ke sekelompok prajurit manusia dan dua ancient builder di depannya ini. Wither skeleton yang mengambang di langit, mulai turun secara perlahan-lahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minecraft System in a Disruption World
Fiksi PenggemarDia hanya ingin hidup dengan damai. Menginginkan sebuah rumah yang dapat membiarkan dia berisitirahat. Melihat kebelakang, Semua memanggilnya sebagai.... Raja kesepian.