Kembali ke dunia Minecraft. Thea melihat rumah barunya yang baru saja dibangun beberapa hari yang lalu, dan dia tersenyum dengan puas.
Dengan bantuan para villager dan illager yang bosan dengan kehidupan sehari-hari mereka sendiri. Thea membangun rumah megah ini bersama mereka.
Thea awalnya bingung mau membuat rumah seperti apa. Ditambah dengan teriakan orang lain seperti "ke kiri, atau ke kanan" yang dimana membuat Thea semakin pusing. Pada akhirnya kepala desa villager keluar, dan mulai memerintahkannya membangun rumah sesuai dengan prinsipnya.
Ditambah dengan beberapa ide acak yang dikeluarkan oleh villager dan illager. Rumah besar dan mewah ini akhirnya jadi.
Memiliki ruang tamu yang bisa menampung 20 orang lebih, dengan berbagai dekorasi aneh yang dipasangkan oleh mereka semua. 30 ruang tempat tidur yang tidak tahu harus dibuat untuk apa. Dan juga 5 kamar mandi besar yang sangat memakan banyak ruangan.
Selain hal ini, masih terdapat dapur, ruang belajar, ruang istirahat, ruang olahraga, perkebunan belakang, tempat memancing, peternakan kuda dan sapi, dan masih banyak lagi sampai-sampai Thea tidak tahu fungsinya sama sekali.
Nasib untung sebagai ruangan dibuat di bawah tanah. Jika tidak, Thea tidak tahu harus berapa banyak lahan dan pohon digusur untuk membuat rumah super besar seperti ini.
Meskipun itu semuanya terasa sangat merepotkan. Namun....
Itu menyenangkan.
Thea sedikit tersenyum.
Berjalan menuju rumahnya yang ber-blok 20x30, dan memiliki banyak fasilitas baik di dalam dan luarnya. Rumah ini hampir bisa dibilang sebagai labirin.
Rumah Thea didirikan tidak jauh dari rumah villager. Selain mempertimbangkan faktor keamanannya sendiri dari para ras illager. Thea yang ingin membuat benteng, juga merupakan salah satu faktor utama.
Rumah tanpa benteng memberikan perasaan yang sangat kosong.
Sama seperti dirinya yang tanpa mengenakan zirah apapun.
Terutama ketika dia baru pertama kali melihat benteng yang ada di perbatasan. Thea merasakan bahwa benteng yang dia buat dulu bukanlah sebuah benteng sama sekali.
Namun hanya sebuah blok tersusun dengan rapat.
Memikirkan struktur rumit yang ada di dalam benteng kebebasan seperti sebuah pilar kastil, tangga yang ada di dalam benteng, jendela untuk pemanah menembak, gerbang yang bisa diangkat dan semacamnya.
Selain hal itu, memakai bahan bangunan yang lunak di luar dan bahan bangunan Kokoh di dalam supaya bisa meredam kekuatan yang menabrak tembok, sudah membuat Thea merasa sangat kagum.
Hal ini sudah mematahkan anggapan Thea sendiri bahwa tembok seharusnya padat semua.
Jika Thea ingin mendeskripsikannya. Benteng yang dia buat sebelumnya hanyalah buatan anak-anak.
Ini adalah namanya benteng sejati.
"Dimana mereka?"
Saat Thea mulai membangun rumahnya sampai sudah jadi. Dia selalu dikelilingi oleh para villager dan illager yang lagi sedang bosan.
Namun melihat sekelilingnya, dia melihat bahwa tidak ada seorangpun disini.
"Ah, kakak! Kamu disini! Cepat, ayahku datang hari ini! Dia juga ancient builder dari ras illager! Kakak juga harus menemuinya!"
Melihat Dani bersorak dari sisi pagar desa villager. Thea yang memiliki pendengaran sensitif, bisa mendengarnya walaupun jauh.
Mengangkat alisnya dengan penasaran. Thea berjalan menuju desa villager secara perlahan-lahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minecraft System in a Disruption World
FanficDia hanya ingin hidup dengan damai. Menginginkan sebuah rumah yang dapat membiarkan dia berisitirahat. Melihat kebelakang, Semua memanggilnya sebagai.... Raja kesepian.