Alvy sang Phoenix

99 28 1
                                    

Di dalam kegelapan. Saat Alvy membuka matanya kembali, dia disambut dengan mata besar bewarna biru seindah permata.

"Kya!!"

Mundur ke belakang dengan sangat cepat. Alvy melihat bahwa orang itu tersenyum sambil melihat garis api yang dia buat.

Alvy langsung memadamkannya dengan sangat cepat!

"H-Hallo?" Alvy bertanya dengan sedikit nada ketakutan.

"Hallo." Bella menjawabnya dengan senyuman lucu masih berada di wajahnya.

Keheningan mutlak sekali lagi menguasai ruangan dengan sangat cepat.

"Um, hallo."

"Hallo." Bella masih menjawabnya dengan nada yang sama.

Alvy: "...."

Menatap sekelilingnya dengan gelisah. Alvy tiba-tiba melihat dua belati bewarna hitam di tangannya Bella, dan dia langsung berlutut!

"TOLONG JANGAN BUNUH AKU!"

Meletakkan dua sayap kecil miliknya kedepan. Alvy akhirnya menggunakan warisan yang ada di dalam ingatannya dengan sangat berbakat.

Ini adalah pose, ketika manusia memohon ampun kepada orang lain.

"Kenapa?"

Mengangkat kepalanya yang masih ketakutan. Alvy masih melihat Bella masih memiliki senyuman yang sama.

Jika ingin bertanya apa perbedaannya. Salah satu belati sekarang sudah di angkatnya tinggi-tinggi!

Alvy: "!!!"

Memiliki pikiran super cepat akibat krisis kematian yang sangat dekat. Alvy langsung memiliki sebuah ide absurd.

Tubuhnya tiba-tiba bersinar begitu saja, setelah itu seorang gadis kecil dengan berambut api-api, muncul begitu saja!

Bella: "???"

Belati yang ada di tangannya Bella sedikit turun secara perlahan-lahan.

"Kamu manusia?"

Alvy menganggukkan kepalanya dengan sangat cepat!

Melihat gadis cantik memiliki kulit bersinar cahaya dan rambut menyala api lembut di Kepalanya. Bella melihat mata hijau terang Alvy dengan hati-hati.

Mengarahkan tangan kanannya yang masih memegang belati ke Alvy. Bella mencubit pipinya dengan cukup keras.

"Elastis."

Memiliki mata berair akibat sakit di cubit tiba-tiba. Sosok Alvy tiba-tiba berubah, dan dia kembali ke ukuran anak ayam!

Alvy: "...."

Bella: "...."

Melihat bahwa Bella sudah mengangkat belati yang ada di tangan kanannya tinggi-tinggi lagi, Alvy buru-buru berteriak untuk menghentikannya.

"Aku dikutuk ibuku menjadi seperti ini! Aku mohon selamatkan nyawaku!" Baik hati dan jiwa Alvy merasa sangat bersalah kepada ibu yang telah melahirkannya ke dunia ini.

Dia benar-benar ingin meminta maaf.

"Benarkah?"

"Sangat benar!"

Mengambil sosok Alvy yang sangat kecil dan meletakkannya di atas kepalanya. Sosok Alvy yang selalu bersinar redup, berhasil menggantikannya sebagai bola lampu.

Bella menganggukkan kepalanya dengan puas.

Sepertinya anak ayam api ini masih berguna.

"Tunjukkan lokasi ibumu."

Minecraft System in a Disruption WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang