Ketika Bella membuka matanya kembali. Dia melihat langit-langit yang terbuat dari batu padat bewarna abu-abu, dan dia langsung terkejut.
Bella: "!!!"
Berdiri dari tempat tidurnya dengan cepat. Bella melihat sekelilingnya, dan menyadari bahwa dirinya sendiri tidak ada di dalam gerbong yang dia naiki.
Dia sepertinya sudah di selamatkan oleh seseorang.
"S-Siapa yang menyelamatkanku?"
Mengecek anggota bagian tubuhnya dan menyadari bahwa tidak ada lecet sedikitpun. Bella menghela nafas dengan lega.
Melihat ke sekelilingnya untuk mengecek lokasi dimana dia sekarang ini berada. Bella menggeser kepalanya ke samping dan dia menjadi sangat ketakutan.
"Kyaaa!!!"
Terjatuh dari tempat tidur, Bella mundur dengan ekpresi ketakutan, karena tiba-tiba melihat sosok humanoid yang mengenakan baju zirah bewarna hitam pekat.
Setiap bagian armor sangat halus seperti sebuah porselen, dengan tidak ada garis apapun, layaknya baju armor yang baru saja dia beli di toko senjata.
Kilauan bewarna hitam di sekelilingnya, seperti menyerap sinar matahari, yang dimana membuat orang yang mengenakan armor tersebut sangat suram.
Selain hal itu...
Bella menatap rongga kosong di bagian wajahnya helm.
Meskipun semua itu hanyalah kekosongan yang tidak bisa dilihat dari luar. Bella bisa merasakan tatapan yang sangat dikenalnya.
Tatapan layaknya monster.
Bella mengigil ketakutan di tempat.
Melihat bahwa orang yang baru dia Selamatkan mengigil ketakutan seperti itu, Thea memiringkan kepalanya dengan bingung.
Dia tidak asing dengan ekspresi wajah seperti itu.
Karena dia hidup di dalam rasa ketakutan itu sendiri.
Thea memutuskan untuk meninggalkan kamar ini, dan pergi ke luar untuk memberinya ruang pribadi.
Karena orang ketakutan bisa mereda jika dia sendirian. Begitulah menurut pengalaman Thea selama ini.
"CLEK!"
Masih menggigil ketakutan di sudut tembok. Bella tiba-tiba mendengar suara pintu tertutup, dan dia membuka matanya sedikit untuk melihatnya.
Benar saja. Monster yang ada di dalam kamarnya sudah pergi.
Menarik nafas dalam-dalam. Bella menepuk dadanya untuk menenangkan hati, dan mulai berdiri dari tempatnya.
Orang normal jika menghetahui bahwa monster yang ada di dalam ruangan telah pergi, pasti akan tetap diam disana dengan memikirkan hal bermacam-macam, seperti bagaimana kabur disini, cara dia mati, dan sebagainya.
Namun semua itu berujung dengan prilaku diam saja, dan tidak melakukan apapun sama sekali karena terlalu takut.
Bella berbeda dari kebanyakan orang normal.
Dia pernah menjadi anak pengemis sebelum di adopsi oleh kedua orangtua angkatnya.
Dia sangatlah berani.
"Aku harus kabur dari sini."
Mengepalkan tangannya dengan kuat-kuat. Bella melihat ruangan sekitar, dan menyadari bahwa tempat yang dia tempati ini cukup luas.
Lebih luas daripada kamarnya dulu.
Selain hal itu, di bawah kakinya terdiri dari balok-balok kayu yang tersusun dengan rapi dan melekat dengan sempurna. Seolah-olah ini merupakan papan kayu yang sangat besar, dan dia berdiri di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minecraft System in a Disruption World
FanficDia hanya ingin hidup dengan damai. Menginginkan sebuah rumah yang dapat membiarkan dia berisitirahat. Melihat kebelakang, Semua memanggilnya sebagai.... Raja kesepian.