Memulai latihan

81 16 0
                                    

Di dalam mimpi yang sangat panjang. Sangat sangat lama. Bella memimpikan sebuah makhluk yang sangat menyeramkan.

Bentuk tubuhnya seperti kulit serangga yang terdiri dari banyak lemak berlipat. Dengan satu mata merah besar yang bisa melihat kemana-mana.

Kaki yang memiliki bentuk seperti laba-laba, berjalan selangkah demi selangkah ditanah, dan menusuk mayat-mayat manusia yang tergeletak tidak berdaya disana.

Mengangkat kaki serangga ramping miliknya. Monster itu menguyah mayat manusia tersebut, dengan bunyi retakan tulang renyah, terdengar setiap saat.

Melihat dengan bosan bangunan kota yang sudah hancur di seluruh pengelihatannya, dan monster yang hampir persis sama seperti dirinya, berkeliaran dimana-mana. Monster itu melihat ke pantulan cermin retak di sebuah toko, dan melihat sosok bayangan dirinya sendiri.

Monster itu langsung terdiam.

Bukan karena sosok dirinya yang menyerupai sosok monster yang jelek, namun juga menyeramkan. Melainkan hal yang lain.

Bola mata bewarna merah itu mendekati cermin secara perlahan-lahan. Dan memantulkan sosok dirinya sendiri.

Sekarang, Bella ingat.

Mata itu....

Milik dirinya sendiri.

Bella: "!!!!"

"Uwu... Wuuu!! .... Ummm!!"

Menggeliat di kasur dengan tidak nyaman. Bella membuka matanya yang semula tertidur dengan panik, dan menyadari bahwa mulutnya sudah di segel suatu hal.

Tekstur benda yang mengisi mulutnya terasa sangat lembut, dan juga halus. Bella tidak sengaja mengigitnya lebih keras, dan dia merasakan sebuah cairan kental memasuki tenggorokannya secara perlahan-lahan.

Merasakan rasa manis, menyegarkan jiwa, menyebar ke seluruh tubuhnya. Tubuh Bella sedikit bergetar karena ekstasi, dan dia langsung diam menjadi patuh.

"Sudah bangun?"

Menggeser pengelihatannya ke kanan. Bella melihat Thea yang merentangkan tangan kirinya ke arah dirinya sendiri. Sedangkan untuk tangan kanan, dia memegang sebuah pedang netherite, seolah-olah siap menebas seseorang.

Menyusuri pergelangan tangan kirinya Thea. Bella melihat di sepanjang siku sampai telapak tangannya, pelindung yang berada disana telah menghilang, dan digantikan dengan tangan ramping putih, agak pucat.

Sekarang, Bella tahu apa sebenarnya yang dia gigit saat ini.

Itu pergelangan tangan kiri Thea.

"Lero Lero Lero Lero...."(SFX: lol)

Merasakan bahwa Bella mulai menjilati darah yang keluar dari lengan kirinya semakin rakus, seperti seorang lintah. Wajah Thea di balik zirah mulai menghitam dengan cepat.

Memegang pedang netherite di tangan kanannya. Thea terus mempertimbangkan apakah harus menebas Bella atau tidak.

"Mbak! Orang itu sangat tidak tahu malu! Setidaknya biarkan aku mencicipi darahnya juga!"

Bisa merasakan ancaman mematikan yang dilontarkan oleh Thea. Aertal berteriak dengan panik, dan bersembunyi dibalik blossom.

"Tidak apa-apa. Mari kita tunggu sebentar lagi." Blossom membujuk Thea, untuk menunggu sebentar.

Terus meminum darah Thea sedikit demi sedikit. Iris mata Bella yang semulanya bewarna merah pekat, mulai kembali menjadi normal secara perlahan-lahan.

Memiliki kulit sedikit memerah, namun masih terus menjilati darah yang keluar dari pergelangan tangan Thea dengan rakus. Kepala Bella tiba-tiba langsung dipukul oleh blossom.

Minecraft System in a Disruption WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang