Kalian tidak mengerti

90 22 0
                                    

Dastranal....

Dia adalah pemimpin dari sekelompok illager yang berada di dalam desa.

Dengan kepergiannya, semua illager juga mengikutinya satu demi satu tanpa ucap kata sama sekali.

Mungkin sedikit shock akibat keputusan pemimpin mereka buat untuk mengusir Dastranal. Para villager juga meminjamkan kereta kuda dan gerobak yang mereka punya kepada illager secara diam-diam.

Melihat hal ini, semua illager hanya bisa tersenyum, berterima kasih kepada mereka semua.

Pada akhirnya, semua illager yang berada di dalam desa telah pergi.

Merasakan bahwa desa besar ini agak sedikit kosong. Meskipun villager agak sedikit tidak nyaman, mereka mulai melakukan aktivitas harian mereka masing-masing.

Desa semakin sunyi.

"Hei ayah... Kau tidak apa-apa?"

Melihat kepala desa masih menatap jalan keluar desa, seolah-olah melihat kepergian para illager untuk terakhir kalinya. Sand merasa bibirnya agak kering.

"Ayah baik-baik saja?"

"... Sand."

"Ya! ya?"

Kepala desa membalikkan badannya: "Apakah menurutmu aku orang yang cukup egois?"

Sand menggaruk pipinya dengan bingung.

"Aku tidak mengerti. Benar-benar tidak mengerti... Kenapa kamu mengusir Dasta? Dia adalah orang baik. Mini sekarang masih menangis di kamarnya."

Mendengar hal ini, kepala desa semakin menghela nafas dengan tidak berdaya.

"Kalian tidak mengerti..."

Kepala desa melihat ke Golem besi mirty, yang berdiam diri di dekatnya.

"Kalian... Tidak... Mengerti..." Kepala desa berusaha untuk menahan air matanya.

______

Saat itu... Hari yang indah.

"Ayah! Kenapa kita tidak menciptakan Golem besi banyak-banyak? Mereka sangat kuat! Kau adalah ancient builder satu-satunya di desa ini. Kenapa ayah tidak menciptakannya?"

"Mine, jaga mulutmu."

"Tapi ayah! Kenapa kau tidak ingin menciptakan Golem besi? Katakan kepadaku!"

Saat itu, aku melihat bahwa ayahku menghela nafas dengan sedih.

"Tidak mine. Tidak untuk sekarang, tidak juga untuk masa depan. Kamu akan mengerti suatu hari nanti."

Aku masih belum mengerti kenapa ayahku mengatakan hal seperti itu kepadaku. Aku sangat bingung.

Namun...

Dunia memaksaku untuk memahaminya.

Kobaran api melahap desa dengan nyala api yang terang. Tanganku yang memegang pisau, berlumuran dengan darah.

Aku sekarang mengerti.

Mine...., Melihat Golem besi yang baru saja terbentuk di depan matanya.

"KAU BUKANLAH MIRTY! KAU HANYALAH MONSTER YANG MEMAKAI JIWA DAN NAMANYA!"

"Kau bukanlah istriku..."

Saat itu, aku menangis dengan sangat keras.

Rasa bersalah, sedih, kecewa, penyesalan, selalu menghantuiku setiap saat.

Aku, menciptakan MONSTER.

"Maafkan aku... Aku benar-benar meminta maaf... Maafkan aku mirty..." Mine, menangis terisak-isak di depan Golem besi.

Minecraft System in a Disruption WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang