Jarum jam 3: "Perpisahan Villager dan illager"

76 21 0
                                    

Harapan dan mimpi.

"...."

Namun Thea hanya bisa melihat kegelapan di seluruh pemandangannya.

Mencoba untuk bergerak, namun berhenti ketika dia berpikir itu tidak memiliki makna sama sekali.

Membangun benteng di dalam kegelapan, berharap untuk melindunginya dan memberikan rasa aman kepadanya.

Banyak orang bilang dia sangat berani...

Namun ketika dia keluar dari zona amannya, Thea hanyalah...

Seorang pengecut.

______

"BOOOM!!!"

"BANG!!!"

"BAAMMM!!!"

....

Melihat dari tepi pagar desa, tempat dimana bunyi ledakan creeper terus berbunyi lagi dan lagi. Dani meletakkan dagunya di pagar dengan bosan.

"Semalam aku tidak bisa tidur karena bunyi ledakan yang tidak habisnya itu... Aku mengantuk..."

Sama seperti Dani. Mini yang telah memanjat pagar desa, juga duduk di sana sambil menguap dengan malas.

Mini mengusap matanya dengan lemas.

"Aku harap mereka berhenti meledak."

"Ya, apakah mereka tidak takut mati?"

Saling tanya jawab satu sama lain dengan sangat membosankan. Mini turun dari pagar, dan melemparkan batu ke salah satu creeper yang lewat.

"... Kau tidak takut?"

Mini menggelengkan kepalanya: "Tidak, Mereka hanya mengabaikan kita. Selain itu mereka juga akan meledak sebentar lagi."

Melihat tingkahnya mini yang melemparkan batu ke arah creeper dengan lemah, untuk membuang frustrasi miliknya. Dani agak sedikit gelisah.

"Hentikan itu."

Mencengkeram batu di tangannya dengan lesu dan melihat tatapan cemas Dani. Mini hanya bisa menghela nafas dan membuang batu di tangannya.

"Oke."

Keheningan mulai kembali seperti sedia kala.

Memanjat kembali pagar dan setelah itu duduk di atasnya. Dani dan mini menikmati angin sepoi menerpa wajah mereka, dan hal ini semakin membuatnya mengantuk.

"BOOOMMM!!!"

Membuka matanya yang semulanya tertutup dengan panik. setelah beberapa saat, Mini kembali tenang, dan menguap dengan lebar sekali lagi.

"Hei mini..."

"Ya... ada apa?"

Melihat ke arah creeper yang akan meledak sekali lagi ke arah benteng miliknya Thea. Wajah Dani sedikit cemberut, dan dia menatap kedepan dengan banyak rasa bersalah.

".... Jika creeper tidak meledak lagi, apakah kau bisa tidur dengan tenang?"

"... Hah...? Ya... Mungkin..." Mini menjawabnya dengan nada yang lambat.

"Tunggu sebentar."

Melihat bahwa Dani mendekati creeper yang di dekat mereka secara perlahan. Mini yang memiliki mata sedikit kabur ingin memperingatinya supaya tidak mendekatinya, namun berhenti karena malas.

Selama Dani tidak membuat creeper terluka atau semacamnya. Sebenarnya creeper itu sangat aman.

Bahkan pamannya sand, pernah menjadikannya sebagai tunggangan, untuk pergi ke rumah Thea sebelum meledak menjadi berkeping-keping.

Minecraft System in a Disruption WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang