Bella vs Iblis kangguru

119 30 2
                                    

Memegang belati bewarna hitam yang terbuat dari netherite dan tidak bisa melihat pantulan cahaya matahari seolah-olah cahaya itu sendiri telah diserapnya. Jujur jika Bella tidak gugup sama sekali.

Dia juga menghetahui, bahwa gadis lemah seperti dia berurusan dengan monster level perak sama saja dengan mencari kematian.

Namun....

"Aku percaya dengan mereka."

Bella menggenggam belati netherite dengan cukup kencang.

"Fyuh~"

Menghirup nafas setelah itu menghembuskannya lagi. Bella mengikat rambut panjang miliknya ke belakang, dan matanya langsung fokus kedepan.

"Haaark!!!"

Melihat bahwa iblis kangguru setinggi 3 meter muncul di depannya seolah-olah sudah menunggunya dari tadi. Bella menggertakkan giginya untuk memberanikan diri.

"HAA!!!"

Berlari langsung kedepan kangguru iblis dengan belati mengarah ke depan. Iblis kangguru memiliki jejak penghinaan di matanya.

"BANG!!!"

Sebuah batang pohon tebal, tidak jauh dari Bella saat ini berdiri, jatuh dengan sangat berat ke tanah.

Memiliki pernafasan sangat cepat ketika dia memikirkan bahwa dia sendiri yang terkena tendangan tersebut. Bella yang sudah ditarik oleh Thea menggunakan tali pancingan, meneguk air liurnya dengan kesusahan.

"Minumlah."

Mengambil ramuan regenerasi yang diserahkan oleh Thea. Meskipun Bella benar-benar tidak tahu untuk apa ramuan ini. Dia meminumnya tanpa ragu-ragu sama sekali.

"Sama seperti itu."

Bella mengangkat alisnya dengan bingung.

"Jangan ragu-ragu. Ikuti kata hatimu."

Melihat mata ungu yang ada di balik armor hitam tebal. Bella menganggukkan kepalanya dengan serius.

"Mbak! Jangan lupakan juga otakmu." Aertal menambahkan beberapa logika masuk akal.

Dilempar lagi dari pohon dan mendarat di tanah dengan mantap. Bella mengangkat belatinya kedepan, dan mulai membayangkan sebuah model mantra di dalam benaknya.

"[KECEPATAN.]"

Melihat bahwa iblis kangguru telah bereaksi dengan cepat dan langsung menendangnya lagi. Bella membuka matanya, dan waktu seolah-olah sudah melambat.

Bella tersenyum dengan puas.

"BANG!!!"

Pohon di belakang Bella roboh lagi, dan Bella yang tidak sengaja tersenggol di bahu, mulai meluncur ke belakang dengan cepat.

"Bam! Bam!"

Melihat bahwa Bella terpelanting 5 meter jauhnya. Aertal yang ingin membantu Bella, dihentikan oleh Thea.

"Tunggu."

"Mbak! Apa kamu tidak lihat!? Apakah kamu bermaksud menunggu Bella mati!?!"

Thea mengalihkan pandangannya, dan melihat Bella yang masih berada di tanah.

"Tunggu...."

______

Sebagai pasien di rumah sakit jiwa. Thea mengakui perkataan para dokter yang merawat sebelumnya.

"Orang gila bisa melihat sesama orang gila di dalam Kerumutan."

Thea memandang Bella yang masih terbaring di atas tanah.

Minecraft System in a Disruption WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang